Target IHSG 2016 Meleset, Ini Saham Pilihannya

INILAHCOM, Jakarta – Analis pasar modal memproyeksikan target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dipatok di awal tahun pada level 5.700 bakal meleset hingga akhir tahun. Banyak faktor yang membuat sasaran tak sesuai ekspektasi.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan, faktor yang menghambat laju IHSG sehingga tak sesuai konsensus awal adalah perlambatan ekonomi dan adanya pemotongan anggaran belanja pemerintah.

“Memang banyak yang pesimistis tentang indeks rendah, engak sesuai target awal tahun. Dengan perjalanan ekonomi melambat, IHSG hanya akan berada di level 5.500 di akhir 2016,” ujar dia di Jakarta baru-baru ini.

Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan 2016 diperkirakan masih berada di kisaran 4,9 – 5,3% (yoy). Sementara itu, pemotongan anggaran bakal direalisasikan sebesar Rp133,8 triliun untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 yang terdiri atas pengurangan belanja kementerian/lembaga Rp65 triliun dan dana transfer ke daerah Rp68,8 triliun.

Selain pelambatan pertumbuhan ekonomi akibat pemangkasan anggaran, indeks juga dipengaruhi faktor eksternal. Ia mengatakan, sentimen yang akan mempengaruhi IHSG masih di sekitar dampak positif The Fed yang mempertahankan suku bunga di level 0,5%.

Begitu juga dengan respons pasar yang positif terhadap penurunan suku bunga BI & Reverse Repo Rate sebesar 25 bps dari 5,25% menjadi 5,00%. Pada saat yang sama, suku bunga Deposit Facility turun sebesar 25 bps menjadi 4,25% dan Lending Facility turun sebesar 25 bps menjadi 5,75% yang berlaku efektif sejak 23 September 2016.

Kemudian, tax amnesty akan menjadi penyokong IHSG hingga akhir tahun meskipun belakangan pasar pesimistis nilai tebusan bskal mencapai target Rp165 triliun.

Di atas semua itu, ia menyarankan kepada para investor untuk tetap mengakumulasi sebagian saham-saham BUMN dan swasta dengan prospek saham yang punya fundamental kuat.

Ia pun merekomondasikan saham-saham yang dapat dikoleksi hingga akhir tahun. Saham-saham tersebut adalah: di sektor konstruksi PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Waskita Karya Beton (WTON), dan PT Adhi Karya (ADHI).

Di sektor perbankan saham PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Terakhir, saham-saham di sektor properti seperti PT Bumi Serpong Damai (BSDE), PT Alam Sutera Realty (ASRI) dan PT Lippo Karawaci (LPKR). [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*