Target Harga Fundamental Saham JSMR

INILAHCOM, Jakarta – Harga saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), berpeluang ditransaksikan dengan Price Earning Ratio (PER) 31 kali setahun ke depan. Harga sahamnya ditargetkan mencapai Rp6.300 per saham.

David Sutyanto anlis riset First Asia Capital, mengatakan harga saham JSMR untuk Senin (24/8/2015) memiliki support Rp5.000 dan resisten Rp5.400 per saham.

Di tengah tren bearish pasar, harga saham operator tol terkemuka Jasa Marga Tbk (JSMR) akhir pekan lalu tutup di Rp5.175 terkoreksi 2,3% dari hari sebelumnya. Selama sepekan harga sahamnya terkoreksi 5,9% akibat meningkatnya resiko pasar saham yang tercermin dari koreksi IHSG dalam periode yang sama hingga 5,44%.

“Bila dilihat dari harga tertingginya tahun ini di Rp7.250 harga saham perseroan telah anjlok 28,6% dan dilihat dari posisi akhir 2014 di Rp7050 harga sahamnya hingga akhir pekan lalu telah koreksi 26,6%. Di tengah resiko depresiasi rupiah atas dolar kemampuan likuiditas perseroan tetap terjaga karena tidak memiliki utang valas,” kata David kepada INILAHCOM di Jakarta, Senin (24/8/2015).

David menambahkan, jika dilihat dari sisi bisnis, pembangunan sejumlah proyek jalan tol seperti trans Sumatera dan trans Jawa untuk jangka panjang akan memberikan pertumbuhan yang kuat bagi arus kas perseroan mengingat potensi pertumbuhan ekonomi di kedua pulau tersebut.

Selain itu, beberapa proyek ruas tol yang telah dan akan selesai tahun ini yang digarap perseroan adalah ruas tol baru GempolPandaan (12km) yang beroperasi akhir Juli lalu, di akhir tahun ini akan dioperasikan dua ruas tol baru yakni ruas tol GempolRembang (13,9 km) dan ruas tol KrianMojokerto (18,5 km).

Hingga semester pertama 2015 total pendapatan usaha turun 8,72% mencapai Rp4,09 triliun dari periode yang sama 2014 sebesar Rp4,48 triliun. Penurunan pendapatan usaha terutama disebabkan turunnya pendapatan konstruksi 56,7% menjadi Rp455 miliar dari Rp1,05 triliun. Sedangkan pendapatan tol naik 7,4% mencapai Rp3,4 triliun dari Rp3,17 triliun.

Laba bersih semsetre pertama 2015 turun 17,44% mencapai Rp670 miliar dari Rp811,6 miliar. Secara kuartalan pendapatan usaha kuartal dua tahun ini tumbuh 7,6% mencapai Rp2,12 triliun. Laba bersih tumbuh 3,35% mencapai Rp340,53 miliar.

Tahun ini proyeksi pendapatan usaha perusahaan diperkirakan mencapai Rp8,28 triliun atau turun 9,7% dari 2014 lalu sebesar Rp9,17 triliun. Hingga semester pertama 2015 pencapaian pendapatan usaha mencerminkan 49,39% dari proyeksi tahun ini.

Sedangkan di bottom line, laba bersih diperkirakan hanya mencapai Rp1,38 triliun atau turun tipis 1,41% dari 2014 lalu sebesar Rp1,40 triliun. Proyeksi laba bersih tersebut turun dibandingkan proyeksi awal tahun sebesar Rp1,65 triliun.

Earnings per Share (EPS) tahun ini diperkirakan mencapai Rp203,48. Pada harga Rp5.175 saham JSMR ditransaksikan dengan Price Earning Ratio (PER) 25,4 kali berdasarkan estimasi 2015. Harga saham JSMR diperkirakan berpeluang ditransaksikan dengan PE 31 kali atau mencapai Rp6.300.

Secara teknikal pergerakan harga sahamnya akhir pekan lalu berhasil bertahan di atas support Rp5.050 di tengah buruknya iklim pasar. Pergerakan harganya membentuk pola hammer di area downtrend mengindikasikan sinyal reversal trend.

Sepanjang berhasil bertahan di atas Rp5.050 maka peluang rebound akan terbuka dengan target resisten di kisaran Rp5.400 hingga Rp5.500 mengingat harganya yang berada di oversold area. Namun kondisi pasar yang masih tidak menentu disarankan masuk ketika harga terkoreksi.”Saya rekomendasikan saham JSMR, buy on weakness. Level stop loss berada di Rp4.950,” kata David.

Pada perdagangan sesi I Senin (24/8/2015) pada pukul 09.33 WIB harga saham JSMR turunRp250 (4,83%) ke Rp4.925. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*