Target Harga Fundamental Saham GIAA

INILAHCOM. Jakarta – Harga saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), berpeluang ditransaksikan dengan Price to Book Value (PBV) 0,73 kali setahun ke depan. Harga sahamnya ditargetkan mencapai Rp555 per saham.

David Sutyanto anlis riset First Asia Capital, mengatakan harga saham GIAA untuk Senin (26/10/2015) memiliki support Rp325 dan resisten Rp350 per saham.

Harga saham maskapai penerbangan Garuda Indonesia Tbk (GIAA) akhir pekan lalu melanjutkan tren penguatannya menyusul respon atas kebijakan insentif pajak untuk perusahaan yang akan melakukan revaluasi aset dan rilis laba kuartal tiga yang tumbuh positif.

Sentimen positif lainnya turut ditopang tren harga minyak mentah yang tengah turun dan penguatan kembali dolar AS akhir pekan lalu di Rp13.491. Harga saham GIAA akhir pekan lalu tutup di Rp335, di atas MA50 mengindikasikan tren bullish jangka menengah. Selama sepekan harga sahamnya menguat 8,8%.

Volume transaksi saham GIAA akhir pekan lalu juga meningkat mencapai 88 juta saham dibandingkan ratarata setahun terakhir yang hanya 12,5 juta saham.

“Pihak manajemen mengutarakan keinginannya melakukan revaluasi aset tahun ini memanfaatkan kebijakan pemerintah yang memberikan diskon pajak penghasilan menjadi 3%. Revaluasi aset akan dilakukan untuk tanah dan bangunan,” kata David kepada INILAHCOM di Jakarta, Senin (26/10/2015).

David menambahkan, terakhir kali perseroan melakukan revaluasi aset utuk tanah dan bangunan tahun 1998. Nilai aset properti dan peralatan (pesawat dan mesin) setelah dikurangi depresiasi akhir September lalu mencapai US$823,06 juta.

Sedangkan nilai aset properti investasi mencapai US$26,58 juta. Revaluasi aset ini akan mendongkrak nilai aset dan laba perseroan. Diperkirakan laba berpeluang naik 5% akibat revaluasi aset.

Dari sisi kinerja, hingga akhir kuartal tiga 2015 kinerja perseroan meningkat tercermin dari perolehan laba bersih mencapai US$51,4 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami rugi bersih US$220,1 juta. Ini terutama akibat langkah efisiensi yang dilakukan perseroan.

Pada saat bersamaan pendapatan usaha tumbuh tipis 0,35% atau cenderung flat di US$2,84 miliar dibandigkan periode yang sama 2014 sebesar US$2,83 miliar. Namun total biaya bisa turun 11,7% mencapai US$2,72 miliar.

Jumlah penumpang yang diangkut GIAA hingga kuarta ketiga 2015 naik 17,5% secara tahunan mencapai 24,55 juta penumpang (termasuk citilink). Pangsa pasar Garuda untuk penerbangan domestik naik menjadi 44% dari 37% periode yang sama 2015.

Sedangkan untuk penerbangan internasional naik menjadi 28% dari 22%. Saat ini Garuda mengoperasikan sebanyak 181 pesawat dan hingga akhir tahun akan mencapai 187 pesawat.

Tantangan bisnis perseroan saat ini adalah perlambatan ekonomi domestik, depresiasi rupiah atas dolar AS dan persoalan kabut asap yang menyebabkan banyak penerbangan terganggu yang merugikan perseroan.

Secara valuasi pada harga saat ini harga saham perseroan ditransaksikan dengan Price Book Value (PBV) 0,73 kali. Akhir tahun lalu harga sahamnya di Rp555.sepanjang tahun ini harga sahamnya tertinggi di Rp650 (7/1) dan terendah di Rp283 (29/9).

Secara teknikalsaat ini harga sahamnya memiliki support di Rp325 dan resisten terdekat di Rp350. Pergerakan harga sahamnya membentuk pola bullish continuation. “Saya rekomendasikan harga saham GIAA, maintain buy. Level stop loss berada di Rp305,” kata David.

Pada perdagangan sesi I Senin (26/10/2015) pada pukul 10.22 WIB harga saham GIAA turunRp7 (2.09%) ke Rp328. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*