Target Harga Fundamental Saham ADHI

INILAHCOM, Jakarta – Harga saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berpeluang ditransaksikan denganrata-rata Price Earning Ratio (PER) 12 kali setahun ke depan. Harga fundamental sahamnya berpeluang mencapai Rp2.868 per saham atau memiliki ruang penguatan sebesar 37%.

David Sutyanto anlis riset First Asia Capital, mengatakan harga saham ADHI untuk Senin (22/6/2015) memilikisupportRp2.055 danresistenRp2.250 per saham.

“Harga saham emiten jasa konstruksi Adhi Karya Tbk (ADHI) sepekan terakhir bergerak konsolidasi di area downtrend. Harga sahamnya tutup di Rp2.095 berhasil menguat terbatas 2,7% selama pekan lalu,” kata David Sutyanto kepada INILAHCOM di Jakarta, Senin (22/6/2015).

David menjelaskan, jika dilihat dari posisi tertingginya tersebut harga sahamnya sudah koreksi 46% dan bila dilihat dari posisi akhir 2014 lalu di Rp3.480 harga sahamnya telah koreksi 40%. Memburuknya kondisi makro ekonomi terutama turunnya proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini menjadi di bawah 5% menjadi faktor utama penurunan harga sahamnya.

Selain itu, perlambatan ekonomi, pasar juga mengkhawatirkan depresiasi rupiah atas dolar AS yang terus berlanjut hingga mendekati Rp13.400 akhir pekan lalu. Namun harga sahamnya saat ini untuk jangka panjang dinilai relatif murah mengingat prospek pertumbuhan yang kuat di sektor infrastruktur apabila pemerintah mampu memenuhi janjinya mempercepat sejumlah proyek infrastruktur.

ADHI hingga Mei lalu meraih kontrak baru Rp4,6 triliun atau tumbuh 53,3% dari periode yang sama 2014 Rp3 triliun. Bisnis konstruksi memberikan konstribusi 89% atau mencapai Rp4,1 triliun. Peraihan kontrak baru tersebut mencerminkan 30% dari target tahun ini Rp15,2 triliun.

ADHI merupakan salah satu emiten BUMN yang disetujui DPR mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,4 triliun. Dalam rangka menyerap tambahan modal pemerintah tersebut, perseroan tengah tahun ini akan melaksanakan Rights Issue dengan target perolehan dana Rp2,8 triliun.

Dana hasil rights issue akan digunakan untuk membangun proyek light rail transit (LRT) system di kota Jakarta yang akan dilakukan dua tahap. Dengan hasil rights issue tersebut perseroan memproyeksikan pendapatan usaha tahun ini mencapai Rp13,26 triliun naik 53,29% dari 2014 lalu sebesar Rp8,65 triliun dan laba bersih tahun ini mencapai Rp430,2 miliar naik 33% dari tahun lalu sebesar Rp324 miliar.

Pendapatan usaha baru mencapai Rp1,24 triliun atau turun 13,8% secara tahunan pada kuartal I 2015 dari periode yang sama 2014 sebesar Rp1,44 triliun. Laba bersih kuartal I 2015 turun 34,54% secara tahunan mencapai Rp10,63 miliar.

Earnings Price per Share (EPS) tahun ini diperkirakan sebesar Rp239. Pada harga saat ini di Rp2.095 saham ADHI ditransaksikan dengan Price Earning Ratio (PER) 11,6 kali (2014) dan PE 8,7 kali berdasarkan estimasi 2015. Harga saham perseroan tahun lalu ditransaksikan dengan PE tertinggi 17 kali dalam kondisi pasar bullish. Sedangkan ratarata PE 12kali. Dengan PE 12x harga sahamnya berpeluang mencapai Rp2.868 atau memiliki ruang penguatan 37% dari harga saat ini.

Secara teknikal pergerakan harganya masih konsolidasi di area oversold. Resiko pergerakan harganya adalah fluktuasi nilai tukar rupiah atas dolar AS. Level support saat ini di Rp2035 hingga Rp2050 dan resisten terdekat di kisaran Rp2220 hingga Rp2250. “Saya rekomendasikan saham ADHI,maintain buy. Levelstop lossberada di Rp2.000,” kata David.

Pada perdagangan sesi II, Senin (22/6/2015) hingga pukul 13.45 WIB harga saham ADHI naik Rp40 (1,91%) ke Rp2.135. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*