Tapering Fed Tak Jadi, Rupiah Bisa Naik

Tapering Fed Tak Jadi, Rupiah Bisa Naik

INILAH.COM, Jakarta – Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (27/1/2014) diprediksi melemah. Kecuali, jika The Fed tak jadi menjalankan program tapering off-nya.

Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, awal pekan ini, rupiah masih berpotensi mengalami pelemahan. Salah satunya, karena faktor perlambatan manufaktur China.

Kecuali, kata dia, jika ada kejutan positif pada data ekonomi, khususnya dari China. “Karena itu, rupiah cenderung melemah dalam kisaran 12.140 hingga 12.235 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Selain itu, lanjut dia, pasar akan mengantisipasi pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 28-29 Januari 2014 yang sudah dirumorkan akan memutuskan pengurangan stimulus menjadi US$65 miliar per bulan dari rencana semula US$75 miliar.

Namun demikian, jika ternytata pada FOMC pekan ini, The Fed tidak jadi menjalankan program tapering off-nya, rupiah bisa menguat. “Hanya saja, kalaupun itu terjadi, penguatan rupiah akan terbatas. Sebab, tapering off sudah dipastikan akan terjadi cepat atau lambat,” timpal dia.

Sementara itu, dari China, pasar akan memantau sistem keuangannya. Sebab, setelah suntikan likuiditas beberapa waktu lalu oleh People’s Bank of China (PBoC), kenyataannya, tingkat suku bunga antar bank di China masih melonjak hingga mencapai lebih dari 30 basis poin.

“Ini menunjukkan keringnya likuiditas di negeri Tirai Bambu itu jelang libur Imlek,” tuturnya.

Sementara itu, dari dalam negeri data ekonomi baru akan dirilis pada 3 Februari 2014 sehingga belum akan direspons oleh pasar.

Jadi, dia menegaskan, yang akan dicermati pasar awal pekan ini adalah pasar kredit China. Masalah ini bisa meluas ke mana-mana seperti sektor industri batu bara dan lain-lain.

“Sedangkan AS, Senin ini akan merilis data New Home Sales dan Eropa akan merilis iklim bisnis Jerman,” imbuh dia.

Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (24/1/2014) ditutup melemah 15 poin (0,12%) ke posisi 12.175/12.185. [jin]


Sumber: http://www.inilah.com/rss/feed/pasarmodal/

Speak Your Mind

*

*