Tanggung KerugianTahun Lalu Yang Cukup Besar, Saham BUMI Kian Merosot

Hingga akhir Desember 2013, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) masih menanggung rugi bersih yang cukup besar mencapai US$660,10 juta. Namun rugi bersih tersebut masih lebih rendah dari rugi bersih tahun 2012 sejumlah US$705,63 juta.

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), rugi bersih tersebut dipicu karena adanya penurunan nilai penjualan, naiknya beban pokok penjualan dan beban lain-lain yang masih tinggi, terutama beban bunga dan keuangan yang mencapai US$660,95 juta.

Penjualan yang diraih BUMI sepanjang tahun 2013 mencapai US$3.547,42 juta atau turun tipis 6,0 persen dari tahun 2012 sejumlah US$3.775,52 juta. Beban pokok bertambah sekitar 2,5 persen menjadi US$2.861,22 juta.

Alhasil laba kotor yang dibukukan BUMI tahun lalu merosot dari US$983,9 juta menjadi US$686,20 juta. Perusahaan Group Bakrie itu juga harus menanggung rugi selisih kurs bersih US$136,81 juta dan rugi atas transaksi derivatif senilai US$100,78 juta.

Secara fundamental, kondisi keuangan BUMI pada tahun 2013 lalu tentu tidak menguntungkan bagi perusahaan dan investor. Oleh karena itulah manajemen BUMI perlu memikirkan langkah strategis yang memungkinkan untuk dilakukan agar citra perusahaan tidak semakin terpuruk.

Dari lantai bursa pada sore ini terlihat bahwa saham BUMI cukup ramai diperdagangkan, tercatat ada sekitar 302ribu lot saham yang diperjualbelikan. Hingga saat ini saham BUMI masih bergerak pada area yang positif setelah sebelumnya sempat melemah. Pada hari ini, saham tersebut berhasil mencapai level tertingginya yaitu pada level 236 basis poin.

Secara teknikal, BUMI masih terlihat akan merosot menuju area negatif. Selain itu stochastic yang masih bertahan di level bawah juga memberi sinyal negatif bagi harga saham BUMI. Terlihat juga bahwa indikator MA 5 sudah menembus garis Bollinger Band bawah. Diperkirakan harga masih akan bergerak pada kisaran support Rp 221 hingga resistance Rp 262. 

 

Stephanie Rebecca/Equity Analyst at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*