Tak Ada Kado Kemerdekaan dari Lantai Bursa

INILAHCOM, Jakarta- Dalam sepekan terakhir, IHSG rontok 5,4% seiring pelemahan bursa saham global dan pelemahan nilai tukar rupiah. Lantai bursa benar-benar tak memberi kado kemerdekaan.

Pada perdagangan sepekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 249,44 poin (5,4%) ke posisi 4.335,95 pada pekan yang berakhir Jumat (21/8/2015) dibandingkan akhir pekan sebelumnya di angka 4.585,39 per Jumat (14/8/2015).

“Sepekan lalu, IHSG masih melanjutkan pergerakan di zona merah,” kata Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (23/8/2015).

Tampaknya, aksi jual masih tak terbendung pasca-Libur HUT Kemerdekaan RI. “Tidak ada kado kemerdekaan dari lantai bursa saham yang diberikan untuk HUT RI selain warna merah yang diberikan,” ujarnya.

Masih maraknya sentimen negatif membuat IHSG masih harus merana di zona merah. “Hanya beberapa saham yang masih dapat berada di zona hijau dan mayoritas pada saham-saham second liner,” tuturnya.

Melemahnya sejumlah bursa saham Asia dan belum adanya sentimen positif dari dalam negeri membuat laju IHSG kian terkapar. “Kami melihat IHSG telah mengesampingkan tiga momen yang diharapkan awalnya dapat memberikan sentimen positif,” ucapnya.

Tiga momentum tersebut yaitu pidato Presiden di lantai bursa IDX saat HUT Pasar Modal; reshuffle kabinet dimana diisi mayoritas muka-muka lama dan inner cycle; serta pidato kenegaraan yang menyampaikan RAPBN beberapa hari sebelum HUT RI.

“Semua momen tersebut tidak terlalu mendapat tanggapan positif dan kebetulan pula kurang kuat menahan sentimen pelemahan dari eksternal,” kata dia.

Adanya rilis surplus neraca perdagangan dan tetapnya BI rate juga tidak mampu menghalau pelemahan yang terjadi. “Belum adanya sentimen positif yang dapat dijadikan pegangan para investor membuat mereka lebih memilih untuk keluar pasar,” tandas dia.

Apalagi laju bursa saham regional dan global masih kembali melanjutkan pelemahannya sehingga mengurangi mood pelaku pasar untuk masuk dan bertahan. “Selain itu, banyak pelaku pasar menyampaikan kepada kami kemungkinan pelemahan yang terjadi ada hubungannya dengan kondisi politik saat ini,” papar Reza.

Reza juga mengamini bahwa penurunan IHSG selain dari pengaruh penurunan bursa saham global juga dipengaruhi belum adanya sentimen positif dari dalam negeri dan diperparah dengan komentar dan sikap dari salah satu menteri yang membuat kegaduhan politik. “Tentu saja kondisi ini menambah sentimen dan persepsi negatif dari pelaku pasar dan menutup adanya berita positif,” ungkap dia.

Awan negatif pun belum beranjak dan masih mewarnai laju IHSG yangmasih tetap berada di zona merah. “Apalagi pelaku pasar masih melakukan aksi jual dan bahkan meningkatkan penjualannya,” tuturnya.

Saham-saham yang sebelumnya menguat kembali tertekan dan berganti dengan saham-saham lainnya untuk didapatkan peluang gainnya. “Masih melemahnya laju bursa saham global yang diikuti pergerakan rupiah yang tak kunjung positif menambah derita IHSG sehingga rilis berita positif dari beberapa kinerja emiten tidak diindahkan pelaku pasar,” imbuhnya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*