Tahun Pesta Demokrasi BI Akan Jaga Stabilitas Perekonomian

Tahun Pesta Demokrasi BI Akan Jaga Stabilitas Perekonomian

Financeroll – “Bank Indonesia akan terus menjaga stabilitas moneter agar mendukung pertumbuhan makro ekonomi,” demikian kata yang diucapkan Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan dalam acara “Forum Dewan Gubernur” di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (15/01/2014).

Kebijakan Bank Indonesia (BI) pada tahun pemilihan umum ini akan tetap difokuskan untuk menjaga stabilitas perekonomian dan sistem keuangan melalui penguatan bauran kebijakan di bidang moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran.

Di bidang moneter kebijakan akan tetap diarahkan untuk mengendalikan inflasi serta defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat melalui kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar sesuai fundamentalnya.

Menurut Agus Martowardojo, berdasarkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) 9 Januari 2014 BI memutuskan untuk mempertahankan BI rate sebesar 7,5% agar inflasi bisa mencapai target 4,5% plus minus 1% pada 2014 dan 4 plus minus 1% pada 2015.

Di bidang makroprudensial, kebijakan diarahkan untuk memitigasi resiko di sistem keuangan serta pengendalian kredit dan likuiditas agar sejalan dengan pengelolaan stabilitas makro ekonomi. “Bank Indonesia akan terus menjaga stabilitas moneter agar mendukung pertumbuhan makro ekonomi,” lanjut Agus.

Di bidang sistem pembayaran kebijakan diarahkan untuk pengembangan industri sistem pembayaran domestik yang lebih efisien. Seluruh kebijakan tersebut diperkuat dengan berbagai langkah koordinasi kebijakan bersama pemerintah dan otoritas sektor keuangan.

Pertumbuhan ekonomi 2014 didorong potensi perbaikan ekonomi dunia yang diharapkan mendorong ekspor dan dorongan permintaan domestik karena Pemilu, berdasarkan proyeksi Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi pada 2014 berada pada kisaran 5,8%-6,2%, pertumbuhan kredit 15%-17%, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,1%-5,5%, konsumsi pemerintah 1,2%-1,6%, pembentukan modal tetap domestik bruto 5,7%-6,1%, ekspor barang dan jasa 7,2%-7,6% dan impor barang dan jasa 5,8%-6,2%.

Agar rupiah tetap stabil pada 2014, BI juga mengeluarkan kebijakan jangka menengah yaitu melakukan reformasi struktural, penguatan nilai tukar rupiah sangat tergantung kepada fundamental perekonomian yang kuat, fundamental perekonomian yang kuat terlihat dari mengecilnya defisit transaksi berjalan.

Kebijakan jangka menengah yang akan dilakukan BI untuk menekan defisit transaksi berjalan adalah meningkatkan daya saing ekonomi nasional dengan mendorong investasi yang berorientasi ekspor, perbaikan produktivitas dan perbaikan iklim investasi serta memperkuat basis biaya yang suistanable dengan memperkuat cadangan devisa, pembiayaan fiskal yang berimbang, pendalaman pasar valas, memperkuat tabungan swasta dan publik.

“Berbagai kebijakan yang dilakukan BI akan sukses apabila saling berkoordinasi dengan semua stakeholder,” ujar dia

Sementara itu BI optimistis neraca transaksi berjalan Indonesia pada tahun 2014 berada di bawah 3% karena paket kebijakan stimulus yang dikeluarkan pemerintah berjalan secara optimal.

Neraca transaksi berjalan pada tahun ini bisa mengecil apabila harga minyak dunia US$ 104/barel serta lifting minyak 860 ribu per barel per hari. Optimistis neraca transaksi berjalan bisa mengecil di bawah 3% tahun ini. BI juga akan terus meningkatkan obligasi sejenis sukuk untuk menarik trend PMA agar tumbuh.

facebookgoogle_plusredditpinterestlinkedinmail


(Sumber : http://financeroll.co.id/feed/ )

Speak Your Mind

*

*