Tahun ini porsi kredit valas BNI tumbuh 9%-12%

JAKARTA. Seperti bank lainnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) akan memperlambat penyaluran kredit ke valuta asing (valas) setelah aturan Bank Indonesia (BI) tentang kewajibaan pengunaan mata uang rupiah di Tanah Air berlaku mulai 1 Juli 2015.

Herry Sidharta, Direktur Business Banking I BNI mengatakan, adanya kewajiban tersebut membuat banyak nasabah yang memerlukan rupiah. Apalagi, ada peningkatan permintaan kredit di sektor infrastruktur dan manufaktur. “Tahun 2016, kredit valas tumbuh sekitar 9%-12%,” kata Herry, kepada KONTAN, kemarin. 

Nasabah BNI yang membutuhkan kredit valas untuk kegiatan impor dan ekspor barang modal. Selain itu, untuk menunjang kegitan proyek infrastruktur.

Data terakhir menunjukan, BNI memiliki porsi kedit valas sebesar 16% dan kredit dalam rupiah 84% terhadap total kredit sebesar Rp 307,122 triliun per September 2015. Porsi kredit valas 16% tersebut naik dibandingkan tahun 2014 yang porsinya hanya 14%.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*