Tahun Depan, Pemerintah Kembali Terbitkan Surat Utang Samurai

Jakarta -Pemerintah tahun ini tidak menerbitkan obligasi bermata uang yen Jepang atau Samurai Bond. Namun tahun depan, Samurai Bond akan diterbitkan lagi.

“Samurai Bonds kan direncanakan 2014, diundur ke 2015. Itu bagus untuk menambah instrumen baru, menambah basis investor baru, menambah diversifikasi mata uang,” kata Robert Pakpahan, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, kala ditemui di Gedung Djuanda, komplek Kemenkeu, Jakarta, Rabu (3/12/2014).

Samurai Bond, lanjut Robert, akan membuat pemerintah mendapatkan dana dalam bentuk yen. Ini dibutuhkan untuk membayar utang yen yang hingga Oktober 2014 berjumlah Rp 249,89 triliun atau sekitar 10% dari total utang pemerintah.

“Biasanya kebutuhan yen untuk membayar pokok pinjaman dan bunga yen itu lebih banyak daripada sumber yang masuk,” ujar Robert.

Indonesia sudah 3 kali menerbitkan Samurai Bond. Dalam setiap penerbitan, pemerintah menggunakan penjaminan dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) akan investor di Negeri Sakura lebih nyaman. Meski ada biaya (fee) kepada JBIC, tetapi peringkat obligasi ini menjadi bagus sehingga imbal hasil (yield) yang diberikan tidak perlu terlalu tinggi.

Untuk penerbitan tahun depan, ungkap Robert, pemerintah akan mencoba 2 jalur yaitu dengan dan tanpa penjaminan JBIC. Pemerintah akan melihat reaksi investor dari masing-masing penerbitan sebagai bahan pertimbangan untuk penerbitan Samurai Bond ke depan.

“Untuk safe, kita akan issue 2 porsi. Guarantee dan nggak guarantee. Kita mau lihat appetite-nya. Takutnya kalau nggak pake guarantee akan gagal, nggak acceptable. Atau mungkin sukses, tapi lebih mahal daripada guaranteed. Part of yang non guaranteed itu untuk test the market,” jelas Robert.

Porsinya, menurut Robert, adalah 20% tanpa penjaminan dan 80% dengan penjaminan. “Kalau nanti yang non guaranteed laku juga, yield-nya bagus, tahun berikutnya kita berani yang non-guaranteed,” sebutnya.

Penerbitan Samurai Bond, demikian Robert, ditambah dengan Global Bonds, Sukuk Global, dan Euro Bonds adalah 20% dari total penerbitan obligasi tahun depan.

“Totalnya adalah 20% dari issuance. Lebih kurang US$ 7-8 miliar. Total per item kita lihat market,” ucap Robert.

(hds/hen)


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*