Jokowi Jadi Capres, Rupiah Akan Tajam Menguat Rp 10.500

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Analis Mandiri Investa Kiswoyo Adijo menilai efek Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon Presiden RI, berdampak pada nilai mata uang Rupiah terhadap dollar AS. Kiswoyo memprediksi rupiah akan menguat dari Rp 11.500 sampai 10.500 sampai akhir tahun.

“Kalau rupiah sampai akhir tahun targetnya menguat,” ujar Kiswoyo kepada Tribunnews.com, Jumat (14/3/2014).

Selain penguatan nilai mata uang rupiah, efek Jokowi juga berdampak kepada kenaikan Index Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik sampai 152 poin. Hal itu terjadi sejak diumumkan Jokowi jadi calon presiden dari PDI-Perjuangan.

Kiswoyo Adijo menilai pasar akan melakukan koreksi sehat untuk IHSG terlebih dahulu atas efek Jokowi pekan depan. “Kemungkinan ada koreksi sehat dulu, hari Senin, habis itu masih bisa lanjut lagi,” ungkap Kiswoyo.

Lebih lanjut Kiswoyo menilai sebelum pemilu legislatif di bulan April mulai, IHSG akan naik di level 5000. Bahkan di akhir tahun jika Jokowi terpilih menjadi Presiden RI, IHSG berada di level 5200.

“Kenaikan IHSG bisa di level 5200 poin, tahun ini bisa,” papar Kiswoyo.

Sebelumnya diberitakan tribunnews.com Efeknya adalah pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jelang penutupan ikut naik. Indeks pada jelang pentupan, berada pada 4781.18 atau naik 55 bps atau 1.16 persen. Indeks bergerak dalam kisaran 4676.23 hingga 4781.51 pada jelang penutupan hari ini.

Seperti diketahui, beberapa pengamat memprediksi bahwa adanya kepercayaan pasar terkait dengan majunya Jokowi. Jokowi diaanggap sangat pro pasar dan dinilai baik oleh pelaku pasar.

Dolar Terus Keok di Rp 11.255 Karena Jokowi, Rupiah Naik 200 Poin

Jakarta -Pasca pengumuman Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden dari PDIP, rupiah terus menerus menguat terhadap dolar AS. Bahkan pukul 17.00 WIB tadi, dolar manyentuh titik terendahnya di Rp 11.255.

Siang tadi, dolar AS bergerak di Rp 11.440, lalu pukul 16.00 WIB usai pengumuman Jokowi menjadi capres PDIP dolar makin melemah ke Rp 11.305. Pada pukul 17.00 WIB dolar melemah lagi ke level Rp 11.255.

Demikian data dari Reuters yang dikutip, Jumat (14/3/2014).

IHSG pada penutupan sore ini melonjak 152,476 poin (3,23%) ke level tertingginya tahun ini yaitu 4.878,643. Padahal seluruh bursa-bursa saham di Asia melemah karena sentimen negatif ekonomi global.

Sebelumnya, Ekonom Standard Chartered Fauzi Ichsan menilai, sosok Jokowi dinilai paling fenomenal dan diyakini punya peluang besar meraih kursi presiden periode mendatang.

Bahkan, tak tanggung-tanggung, jika Jokowi terpilih menjadi presiden diperkirakan rupiah bakal perkasa dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mampu bertengger di level 5.200 di akhir tahun 2014.

Apalagi, kata Fauzi, sosok Jokowi dinilai mampu menangani segala permasalahan yang ada. Ini menjadi sentimen positif bagi pelaku pasar maupun perekonomian Indonesia.

“Investor melihat bahwa implementasi sangat penting di Indonesia. Selama 7-8 tahun janji perbaikan ekonomi belum terealisasi. Banyak yang melihat Jokowi adalah pelaksana jadi akan mengimplementasi proyek-proyek dan bisa menyelesaikan masalah pelik,” pungkasnya.