Sydney Retreat dari 5.5 Tahun Tertinggi

Bursa saham di Asia mengalami penurunan tajam pada sesi perdagangan hari ini menyusul aksi jual besar-besaran yang dilakukan oleh para investor di bursa saham AS tadi malam (11/4). Bursa saham Australia ikut tergerus dan anjlok tajam setelah Nasdaq ditutup anjlok sebesar 3 persen dan membukukan penurunan paling buruk dalam lebih dari dua tahun belakangan.

Pada perdagangan kemarin indeks benchmark di bursa Sydney sempat melejit dan kembali mencatatkan level paling tinggi dalam 5.5 tahun belakangan. Akan tetapi hari ini terpuruknya bursa saham Wall Street turut berimbas ke Asia-Pasifik pagi ini.

saham Bank of Queensland menjadi fokus pada perdagangan hari ini setelah perusahaan tersebut melaporkan kenaikan penghasilan kas sebesar 17.2 persen. Bank ini juga dikabarkan akan membeli unit asset keuangan milik Investec Bank Australia senilai 150 juta dollar.

Saham Coca-Cola Amatil mengalami penurunan tajam sebesar 13 persen hari ini. Perusahaan minuman ini memperingatkan kemungkinan penghasilan mengalami penurunan sebesar 15 persen selama enam bulan hingga tanggal 30 Juni.

Hari ini indeks benchmark di bursa Sydney terpantau mengalami penurunan signifikan. Indeks S&P ASX 200 mengalami pelemahan sebesar 46.95 poin atau 0.86 persen dan berada pada posisi 5433.80 poin.

 Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks benchmark di bursa saham Australia pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami penurunan. Indeks ASX 200 ini diperkirakan bakal mengalami pergerakan pada kisaran 5400 – 5460 poin.

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN                       

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*