Suriah dan Korea Utara Kembali Memukul Laju Dollar AS

Hingga perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (8/4) posisi dollar AS masih tertekan melanjutkan pergerakan perdagangan sebelumnya oleh kuatnya sentimen perdagangan aset safe haven. Kekuatan perdagangan safe haven yang dipicu buruknya perdagangan saham dan obligasi global membuat dollar AS bergerak turun memangkas kekuatan perdagangan pekan lalu.

Kuatnya sentimen safe haven oleh kekhawatiran pasar akan serangan militer AS terhadap Korea Utara yang mendapat ancaman keras dari Jepang dan Tiongkok pasca tes rudal nuklir jarak jauh beberapa waktu lalu. Sebelumnya AS telah melakukan penyerangan terhadap negara Suriah yang telah meluncurkan senjata kimia kepada warga sipil, dan sikap Korea Utara tersebut dapat memicu aksi serupa.

Selain itu dollar AS juga mendapat tekanan dari rival-rivalnya akibat kuatnya sentimen positif penggerak mata uang saingannya seperti poundsterling dan euro setelah awal sesi Eropa dirilis data ekonomi yang menggembirakan pasar.

Dan untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika, sentimen safe haven tampaknya masih mendominasi sentimen pasar. Dan untuk rilis data ekonomi AS yang akan dilaporkan malam ini juga diproyeksikan menunjukkan data dan sentimen negatif. Selain data   JOLTS yang diproyeksikan buruk, terdapat komentar pejabat FOMC yaitu Neel Kashkari.

Indeks dollar yang menunjukkan kekuatan dollar AS terhadap banyak rival utamanya di tengah  perdagangan forex sesi Eropa bearish  di 100.59  setelah awal perdagangan  dibuka pada posisi 100.98 lalu sempat menyentuh posisi  terendah di 100.78 dan posisi tertinggi 101.07.

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*