Suplai melimpah, harga minyak masih belum bangkit

HONG KONG. Harga kontrak minyak dunia diperdagangkan mendekati level terendahnya dalam dua bulan terakhir siang ini (12/11).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 13.49 waktu Hong Kong, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran Desember berada di level US$ 43,18 per barel atau naik 25 sen di New York Mercantille Exchange.

Pada Rabu kemarin, harga kontrak yang sama turun US$ 1,28 menjadi US$ 42,93 per barel. Ini merupakan level terendah sejak 27 Agustus lalu.

Harga minyak belum beranjak dari level terendahnya dalam dua bulan setelah data cadangan minyak AS diprediksi akan naik lagi untuk tujuh pekan berturut-turut.

Hasil survei Bloomberg menunjukkan, cadangan minyak AS pada pekan lalu akan naik sebanyak 1,3 juta barel. Kondisi ini akan menyebabkan suplai minyak masih melampaui 100 juta berel, atau lebih tinggi dari suplai rata-rata lima tahunan.

“Harga minyak kembali ke level support. Ini akan menjadi level penguji bagi minyak. Isu suplai minyak akan menjadi faktor penekan harga minyak dalam jangka menengah,” papar Ric Spooner, chief analyst CMC Markets di Sydney.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Desember naik 27 sen menjadi US$ 46,08 per barel di ICE Futures Europe exchange. Kontrak harga minyak pengantaran Januari yang lebih aktif diperdagangkan naik 33 sen menjadi US$ 46,94 per barel.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*