Sulbar Rangkul Kadin Kembangkan Jagung

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU — Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Barat, merangkul Kamar Dagang dan Industri (Kadin) terkait pengembangan dan pemasaran hasil komoditi jagung yang ada di daerah itu.

“Selama ini kita telah konsentrasi pengembangan tanaman jagung. Persoalannya, pemasaran hasil komoditi belum tertangani dengan baik,” kata Kepala Distanak Sulbar, Ir Muhammad Abduh di Mamuju, Kamis.

Menurut dia, pemasaran produksi hasil pertanian tanaman jagung harus ditangani secara serius untuk membangkitkan semangat para petani.

Jika pemasaran jagung jelas, maka implikasinya akan mampu meningkatkan pendapatan para petani yang selama ini cukup digandrungi masyarakat yang ada di Sulbar.

“Keluhan petani jagung selama ini terkait pemasaran yang belum jelas. akibatnya, petani kita kurang bergairah. Padahal, prospek tanaman jagung di Sulbar cukup memadai untuk menopang ekonomi masyarakat,” ucap Abduh.

Karena itu, lanjutnya, pemerintah daerah menjalin komunikasi dengan Kadin agar sistem pemasaran jagung di Sulbar, menjadi terarah.

Dia mengatakan, produksi dan produktivitas jagung di Sulbar dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan hasil produksi tanaman jagung hingga akhir tahun 2013 meningkat 3.853 ton jika dibandingkan tahun sebelumnya.

“Angka Sementara (ASEM) produksi jagung Sulbar tahun 2013 adalah sebesar 126.407 ton pipilan kering, meningkat sebesar 3.853 ton (3,14 persen) dibandingkan produksi tahun 2012 yaitu sebesar 122.554 ton,” katanya.

Menurut dia, peningkatan produksi jagung dipicu oleh peningkatan luas panen sebesar 1.120 ha (4,45 persen) dibandingkan dengan tahun 2012. Sedangkan tingkat produktivitasnya tercatat turun sekitar 0,62 poin (-1,27 persen) akibat ladang yang dimiliki petani sebagian di antaranya sudah beralih menjadi lahan perkebunan yang ditanami kelapa sawit atau kakao.

Jagung merupakan komoditas alternatif yang biasanya ditanam petani untuk mengganti kedelai atau padi ladang.

“Petani kita gemar menanam jagung karena pemeliharaannya mudah, modalnya juga relatif murah,” katanya.

Ia menyampaikan, produksi jagung di Sulbar pada tahun 2014 diperkirakan sebesar 128.778 ton pipilan kering atau naik sebesar 2.371 ton (1,88 persen) dibandingkan produksi tahun 2012.

Kenaikan produksi diperkirakan disebabkan oleh adanya beberapa pengalihan dari beberap jenis komoditas palawija ke jagung, termasuk luas panen pada 2014 juga diperkirakan akan naik sekurang-kurangnya sebanyak 152 ha (0,58 persen).


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*