Suku Bunga Australia Dipatok Tetap, Ekonomi Berangsur Pulih

Bank sentral Australia dilaporkan tetap mempertahankan suku bunga pada rekor rendah yakni 2,5 persen selama 7 kali berturut-turut pada rapat Dewan Gubernur di Australia. Hal ini memperkuat tanda-tanda pemulihan perekonomian negeri kangguru tersebut. Selain itu juag bank sentral mengindikasikan adanya suatu “periode stabilitas” di sektor keuangan Australia.

Dalam rapat dewan tersebut dirumuskan kebijakan moneter yang secara tepat dikonfigurasi untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam permintaan domestik dan hasil inflasi yang konsisten dengan yang ditargetkan otoritas moneter.

Australia Interest Rate

Gubernur Bank Sentral Australia, Glenn Stevens mengatakan permintaan konsumen telah berangsur menguat dan ditandai dengan ekspansi yang solid dalam pembangunan perumahan, sementara kondisi bisnis dan kepercayaan bisnis juga sudah membaik dan ekspor meningkat.

Tetapi pada saat yang sama, pengeluaran investasi sektor sumber daya tercatat menurun secara signifikan. Pada tahap ini ,tanda-tanda perbaikan dalam sektor investasi lainnya hanya tentatif , karena perusahaan menunggu kondisi ekonomi yang baik dan stabil sebelum melakukan rencana ekspansi.

Belanja publik juga ditetapkan untuk menekan  tingkat pengangguran yang saat ini berada pada level 6,0 persen dan merupakan yang tertinggi dalam satu dekade dan diharapkan akan naik sedikit lebih jauh dalam waktu dekat.

Bank Sentral menilai, kebijakan moneter kedepan akan lebih mengakomodasi pertumbuhan berkelanjutan yang harus  memberikan dukungan kepada peningkatan permintaan masyarakat dan membantu memperkuat pertumbuhan dari waktu ke waktu. Dengan tingkat Inflasi diperkirakan akan konsisten dengan target 2-3 persen selama dua tahun ke depan.

 

Regi Fachriansyah /Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*