Suku Bunga AS Naik, BI: Seolah Tak Terjadi Apa-apa

Jakarta -Reaksi terhadap kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) ternyata tidak seburuk yang dibayangkan. Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru naik dan rupiah menguat terhadap dolar AS.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Ronald Waas melihat kondisi yang terjadi pasca keputusan dalam beberapa jam terakhir ini, memang baik. Kenaikan suku bunga yang tadinya dinilai menimbulkan gejolak, justru seolah seperti tidak terjadi apa-apa.

“Kan dunia menyiapkan diri dengan baik sehingga itu berlangsung seolah-seolah tidak ada apa-apa,” ujarnya di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (17/12/2015)

Hal tersebut tidak telepas dari antispasi yang dilakukan oleh dunia. Baik dari Bank Sentral AS yang sudah mengkomunikasikan sejak jauh hari sebelumnya, maupun dengan otoritas di masing-masing negara dan termasuk kalangan pelaku pasar keuangan.

“Ini pun semua mempersiapkan diri, baik otoritas maupun pelaku pasar,” sebutnya.

Seperti diketahui The Fed, akhirnya menaikkan tingkat suku bunga acuan menjadi 0,50% dari sebelumnya 0,25%. Suku bunga ini akhirnya berubah setelah hampir satu dekade bertahan di posisi nyaris nol.

The Fed percaya ekonomi AS sudah mulai membaik sejak terkena krisis finansial pada 2007-2009 lalu. Naiknya suku bunga ini menutup perdebatan panjang yang sudah dimulai sejak akhir tahun lalu.

(mkl/hns)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*