Strategi Bisnis Baru Peritel Home Depot, Berusaha Saingi Amazon

Home Depot telah membuat lokasi penjualan baru yang ukurannya 10 kali lebih besar dari rata-rata toko milik mereka. Fasilitas baru ini adalah pusat distribusi online yang digunakan untuk melayani pembelian melalui internet.

Selama beberapa dekade, Home Depot sangat unggul dalam pasar ritel tradisional. Tapi perusahaan mengatakan akan mulai menjual sejumlah produk seperti gergaji, papan partikel, dan mesin cuci ke toko online untuk merespons pergeseran pasar yang lebih fokus ke penjualan online.

Tahun ini, Home Depot berencana untuk akan membuka dua pusat distribusi dan satu toko baru. Langkah ini merupakan sinyal mencolok bahwa mereka akan mulai fokus pada penjualan online dibanding melalui toko pengecer tradisional.

Seperti banyak pengecer lain, Home Depot menghabiskan tiga puluh terakhir untuk memperbanyak toko ritel mereka. Namun, dengan perkembangan transaksi online yang semakin meningkat, membuat Home Depot harus merubah strateginya itu.

Dengan strategi yang baru ini, Home Depot yakin penjualan secara tradisional masih akan meningkat, tetapi pada tingkat yang terbatas.

Perkembangan do-it -yourself toko berarti bahwa pengecer perbaikan rumah yang duking keluar , rata-rata , hanya 30.000 rumah tangga per toko pada saat krisis keuangan dibungkus , turun dari 77.000 satu dekade sebelumnya.

Pada tahun 2008, Home Depot untuk menutup 15 toko dan membatalkan rencana pembukaan 50 toko selama empat tahun ke depan. Meskipun begitu, pergeseran strategi ini bukannya tanpa masalah, sebab Home Depot masih harus bersaing dengan perusahaan e-commerce yang sudah memiliki pangsa pasar kuat seperti Amazon.  

Penjualan online sebelumnya hanya menyumbang 3,5 persen dari total pendapatan Home Depot sebesar USD 78,8 miliar. Namun jumlahnya sekarang sudah jauh meningkat.

Rizki Abadi/journalist/VM/VBN-wsj
Editor : Jul Allens
image : Wikipedia


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*