Stok BBM AS Meningkat, Harga Minyak RI Turun US$ 59,40/Barel

Jakarta -Harga Indonesian Crude Price (ICP) atau harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada Juni 2015 ditetapkan US$ 59,40 per barel atau turun sebesar US$ 2,46 per barel dari US$ 61,86 per barel pada Mei 2015. Hal ini salah satunya disebabkan stok BBM Amerika Serikat (AS) meningkat, sementara impor BBM China turun akibat penjualan kendaraan bermotor menurun.

Sementara harga Minas/SLC mencapai US$ 59,54 per barel atau turun sebesar US$ 3,16 per barel dari US$ 62,70 per barel pada bulan sebelumnya.

Berdasarkan keterangan Tim Harga Minyak Indonesia, yang dikutip Jumat (3/7/2015) Penurunan harga minyak mentah Indonesia tersebut, sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar Internasional yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, berdasarkan publikasi OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) Juni 2015 bahwa pasokan minyak mentah OPEC di Mei 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,023 juta barel per hari menjadi sebesar 30,972 juta barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya.

Selain itu, berdasarkan laporan EIA (Energy Information Administration)-USA, tingkat stok gasoline (bensin) dan distillate fuel oil Amerika Serikat selama bulan Juni 2015 mengalami peningkatan, sebagai berikut :

  • Stok gasoline naik 1,1 juta barel menjadi sebesar 218,5 juta barel, lebih tinggi 3,5 juta barel dibandingkan stok pada periode tahun sebelumnya yang mencapai 215,0 juta barel.
  • Stok distillate fuel oil naik 1,9 juta barel menjadi sebesar 135,4 juta barel, lebih tinggi 14,8 juta barel dibandingkan stok pada periode tahun sebelumnya sebesar 120,6 juta barel.

Faktor lainnya adalah peningkatan ekspor minyak mentah Iran selama Juni 2015 mencapai 3,20 juta barel per hari disebabkan kemungkinan dihapuskannya sanksi ekonomi terkait kesepakatan nuklir Iran, kekhawatiran melemahnya perekonomian Eropa akibat potensi gagal bayar utang Yunani kepada IMF dan kebijakan baru dari Pemerintah Amerika Serikat yang mengizinkan ekspor kondensat.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh menurunnya pertumbuhan ekonomi Cina menjadi 7% pada kuartal I 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar 7,4% yang merupakan laju pertumbuhan terendah sejak tahun 2009 dan meningkatnya freight rates mengakibatkan pengapalan kondensat di kawasan Asia cenderung berkurang.

“Selain itu, menurunnya angka penjualan kendaraan bermotor di China mengakibatkan penurunan angka impor minyak mentah China turun hingga 10% pada akhir Mei 2015,” kata Tim Harga Minyak.

Lebih lanjut Tim Harga Minyak menyatakan, perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada Juni 2015 dibandingkan Mei 2015 mengalami penurunan, kecuali pada WTI (Nymex) karena summer driving season di Amerika Serikat.

Selengkapnya perkembangan harga minyak mentah internasional, sebagai berikut:

  • WTI (Nymex) naik sebesar US$ 0,43 per barel dari US$ 59,40 per barel menjadi US$ 59,83 per barel.
  • Brent (ICE) turun sebesar US$ 1,86 per barel dari US$ 65,61 per barel menjadi US$ 63,75 per barel.
  • Basket OPEC turun sebesar US$ 1,88 per barel dari US$ 62,16 per barel menjadi US$ 60,28 per barel.

(rrd/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*