Stimulus moneter tidak ditambah, yen terangkat

JAKARTA. Keputusan Bank Of Japan (BOJ) yang tidak akan menambah jumlah stimulus moneter (quantitative easing/QE) menguatkan Yen. Namun, mata uang negara Jepang ini masih bergerak mixed terhadap sejumlah mata uang dunia.

Mengutip Bloomberg, pukul 18.30 WIB pasangan USD/JPY turun 0,45% menjadi 119,74. Sedangkan Pasangan GBP/JPY naik 0,46% menjadi 178,92, begitu pula dengan pasangan EUR/JPY yang naik tipis 0,03% menjadi 130,11.

Analis PT Soe Gee Futures, Alwi Assegaf menuturkan yen mampu mengguli dollar AS. Dari sisi Jepang, rencana BOJ yang tidak jadi menambah atau tetap mempertahankan jumlah stimulus moneter per tahun memberi kekuatan pada yen.

Sebelumnya, hari ini (8/4) Bank Of Japan menegaskan bahwa pemberian stimulus moneter melalui pembelian obligasi pemerintah jumlahnya tetap 80 triliun yen per tahun 2015. Adapun, Jepang sudah menggelontorkan stimulus moneter sebanyak 150 triliun yen sejak April 2013.

“Padahal sebelumnya pasar memperkirakan jepang akan menambah stimulus moneter, ini menjadi sentimen positif bagi yen,” kata Alwi

Sedangkan dari sisi Amerika Serikat (AS), dollar AS mengalami koreksi akibat pelaku pasar sedang mengantisipasi hasil risalah Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting Minutes Kamis (9/4) dini hari yang kemungkinan akan membahas outlook ekonomi AS serta rencana kenaikan suku bunga The Fed. Adapun pergerakan yen besok akan ditentukan oleh hasil risalah tersebut.

“Jika ternyata hasil risalahnya dinilai pasar masih dovish, maka besok dollar AS akan melanjutkan koreksinya dan yen akan melanjutkan penguatan. Namun jika sebaliknya maka dollar AS yang akan menguat dan menekan yen” kata Alwi

Analis PT Fortis Asia Futures Sri Wahyudi memaparkan data services purchasing manager index (PMI) Inggris per Maret 2015, yang menunjukkan hasil positif masih memberi kekuatan terhadap poundsterling. Tercacat data services purchasing manager index (PMI) Inggris per maret 2015 menunjukan hasil 58,9, ini lebih besar dari bulan sebelumnya yang menunjukkan hasil 56,7.

Yudi memprediksi besok pasangan GBP/JPY akan cenderung melanjutkan penguatan. Sentimen pasar akan tertuju pada pengumuman Bank Sentral Inggris (Bank Of England/BOE) pada Kamis (9/4), terkait rencana kenaikan suku bunga.

Pasar mengharapkan BOE tidak menaikan suku bunga sampai pemilu Inggris, pada bulan Mei mendatang. “Dengan tetap mempertahankan suku bunga saat ini dan harapan terbentuknya pemerintahan baru yang lebih kondusif, bisa mendorong penguatan GBP,” kata Yudi

Analis PT Monex Investindo Futures, Vidi Yuliansyah memaparkan pasangan EUR/JPY bergerak flat. Ini karena euro yang melemah, pasca dirilisnya data – data ekonomi zona eropa hari ini yang ternyata menunjukan hasil negatif.

Data penjualan ritel (retail sales) zona eropa per Februari 2015 tercatat minus 0,2%, adapun perolehan ini di bawah bulan sebelumnya yaitu 0,9% dan meleset dari prediksi yaitu minus 0,1%. Sementara data manufacturing orders Jerman per februari 2015 tercatat minus 0,9%, perolehan ini juga meleset prediksi yaitu 1,5%.

Vidi memperkirakan pasangan EUR/JPY besok (9/4) akan cenderung bergerak terbatas. “Selama belum ada katalis baru atau data fundamental baru, pasangan ini akan cenderung sideways,” kata Vidi

Editor: Uji Agung Santosa


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*