Stimulus Dipangkas, Bursa Asia Berguguran

TEMPO.CO, Jakarta – Langkah bank sentral Amerika Serikat (The Fed) melanjutkan pemangkasan stimulus moneter membuat bursa saham Asia berguguran hari ini.

Dalam pertemuan Komite Ekonomi Federal (FOMC Meeting) hari Rabu, 19 Maret 2014, di Amerika Serikat (AS), Gubernur The Fed Janet Yellen kembali memangkas program pelonggaran kuantitatif sebesar US$ 10 miliar per bulan. Alasannya, pertumbuhan ekonomi AS lebih stabil pada saat ini.

Dengan demikian, program pembelian obligasi berbasis aset perumahan yang dikenal dengan istilah quantitative easing ini jumlahnya tinggal US$ 55 miliar per bulan dari US$ 85 miliar per bulan pada saat pertama kali dikucurkan tahun 2012. Diperkirakan, program stimulus The Fed akan benar-benar dipangkas seluruhnya pada musim gugur tahun ini.

Kebijakan The Fed memicu aksi jual pada pasar saham dan pelaku pasar mengalihkan portofolio ke aset yang lebih aman, terutama dolar AS. Bursa Amerika melemah rata-rata 0,6 persen semalam, sementara indeks dolar terhadap mata uang rival menguat dan yield obligasi 10 tahun AS naik ke level 2,7 persen.

Bursa regional Asia hari ini serentak melemah. Hingga 11.40 WIB, Nikkei 225 terkoreksi 1,39 persen ke 14.260, indeks Hang Seng melemah 1,13 persen ke 21.324, Strait Times melemah 0,43 persen ke 3.067, dan indeks Korea melemah 0,91 persen.

Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hingga pukul 11.40 WIB turun tajam 1,74 persen ke level 4.736,37, diikuti nilai tukar rupiah yang juga melemah 100 basis poin ke level 11,422 per dolar AS.

M.AZHAR | REUTERS


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*