Sterling Telah Anjlok 19 Persen Sejak Brexit, Obligasi Australia Menguat

Sterling turun sebanyak 1,6 persen terhadap greenback setelah The Sunday Times mengatakan bahwa Theresa Mei akan mempersiapkan diri untuk menarik diri dari perdagangan bebas tarif dengan daerah dengan imbalan mendapatkan kembali kontrol atas perbatasan yang akan mengekang imigrasi dan menahan diri dari penawaran komersial dengan negara-negara lain.

Mata uang Inggris telah jatuh 19 persen terhadap dolar sejak bangsa ini memilih untuk meninggalkan Uni Eropa dalam referendum bulan Juni tahun lalu.

Sementara nilai transaksi di bursa saham AS naik sebanyak $ 3 triliun sejak terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat menggantikan Obama.

Tidak akan ada perdagangan di Treasuries Senin karena hari libur AS.

Pound turun ke level $ 1,1986, terendah sejak Oktober, menambah kerugian menjadi 1,2 persen terhadap dolar.

Yen menguat 0,3 persen menjadi 114,12 per dolar pada 08:33 di Tokyo, sementara euro turun 0,1 persen menjadi $ 1,0634.

Kontrak pada Nikkei 225 tergelincir 0,3 persen di Singapura, sementara FTSE China A50 naik 0,2 persen di sebagian besar perdagangan terakhir.

S & P / ASX 200 Index Australia naik 0,6 persen. S & P / NZX 50 Index Selandia Baru naik 0,2 persen.

Imbal hasil obligasi Australia 10-tahun naik dua basis poin menjadi 2,71 persen.
Minyak naik 0,1 persen, bertahan di atas $ 52 per barel.

Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*