Sterling Stabil Pasca Pengumuman Bank Sentral Inggris

shadow

Forex_GBPUSDFinanceroll – Pada perdagangan valuta asing di hari Kamis(10/07) mata uang pouns terpantau stabil terhadap dolar AS setelah Bank Sentral Inggris tidak membuat perubahan dalam kebijakan moneter pada pertemuan terakhirnya.

Selama berlangsungnya perdagangan, GBPUSD diperdagangkan melemah 0.28% di level 1.7109.

Pasangan mempunyai level support di level 1.7084 dan level resistant di level 1.7166.

Sebuah data resmi yang dirilis pada hari Kamis menunjukan bahwa bank pertahankan suku bunga acuan tidak berubah pada bulan Juli dan mengumumkan tidak ada perubahan dalam program fasilitas pembelian aset,

Bank Sentral Inggris mengatakan juga bahwa pihaknya pertahankan suku bunga acuan pada 0,50%, Bank juga mengatakan hal itu untuk menjaga stok pembelian aset yang dibiayai oleh penerbitan cadangan bank sentral sebesar £ 375 milyar.

Kantor Nasional Statistik Inggris melaporkan  sebelumnya bahwa, neraca perdagangan Inggris telah alami peningkatan menjadi -9.2B, dari -8.9B. Analis telah memperkirakan neraca perdagangan Inggris untuk naik -9.0B.

Ekspor Inggris untuk bulan Mei telah naik 0.1 milyar menjadi 24.1 milyar pounds, dan impor telah naik 0.5 milyar menjadi 33.3 milyar pounds untuk bulan Mei.

Menguatnya pounds telah menimbulkan kekhawatiran atas dampak terhadap ekspor dari Inggris Sterling telah menguat secara luas tahun ini di tengah harapan bahwa tanda-tanda pemulihan ekonomi yang parah akan meminta Bank of England untuk menaikkan suku bunga sebelum kemudian akhir tahun ini.

Dolar tetap berada di bawah tekanan setelah hasil pertemuan bulan Juni the Fed mengungkapkan informasi baru sedikit ketika bank bisa mulai untuk menaikkan suku.

Hasil pertemuan juga menunjukan bahwa para pejabat sepakat untuk mengakhiri program pembelian aset bank pada bulan Oktober.

Pada perdagangan valuta asing lainnya di hari ini, sterling sedikit berubah terhadap euro,  dengan EURGBP di level 0.7954, bertahan pada 2 tahun rendah dari 0.7914.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*