Spekulasi The Fed menekan harga SUN

JAKARTA. Menguatnya spekulasi mengenai kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed kembali menyeret harga Surat Utang Negara (SUN).

Pada Senin (23/11), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price terkoreksi 0,08% dibandingkan posisi akhir pekan lalu ke level 105,81.

Analis Fixed Income MNC Securitites I Made Adi Saputra menjelaskan, penurunan harga SUN pada perdagangan kemarin disebabkan oleh spekulasi terhadap kenaikan tingkat suku bunga acuan The Fed pada Desember 2015 serta nilai tukar rupiah yang mengalami pelemahan terhadap dollar AS.

Di pasar spot, Senin (23/11) nilai tukar rupiah melemah 0,73% ketimbang posisi akhir pekan lalu menjadi Rp 13.722 per dollar AS.

“Koreksi harga yang terjadi pada perdagangan kemarin mendorong kenaikan imbal hasil SUN seri acuan bertenor 5 tahun sebesar 4,8 bps pada level 8,52%; imbal hasil seri acuan bertenor 10 tahun sebesar 5 bps pada level 8,65%; seri acuan bertenor 15 tahun sebesar 4 bps pada level 8,79% dan imbal hasil seri acuan bertenor 20 tahun sebesar 3,1 bps pada level 8,85%,” papar Made.

Jika harga SUN melemah, yield instrumen tersebut bakal terangkat. Sebaliknya, ketika harga SUN naik, yield instrumen ini akan merosot.

Namun, Made menilai, investor masih cenderung menahan diri untuk bertransaksi di perdagangan sekunder. Lihat saja volume perdagangan yang dilaporkan pada perdagangan Senin (23/11) senilai Rp 3,47 triliun, turun dibandingkan dengan volume perdagangan di akhir pekan, dari 37 seri SUN yang diperdagangkan.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*