Spekulasi The Fed kendur, harga tembaga naik

JAKARTA. Mengecilnya spekulasi kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed mengangkat harga tembaga. Mengacu Bloomberg pada Rabu (7/10) pukul 14.36 waktu Hong Kong, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) terangkat 1% ke level US$ 5.234 per metrik ton. Kenaikan harga tembaga sudah berlangsung selama tiga hari. Sepekan, harga membumbung 1,43%.

Ibrahim, Pengamat Komoditas menjelaskan, ada beberapa faktor yang memicu kenaikan harga tembaga. Pertama, rilis data ekonomi AS yang kurang mengilap dalam dua pekan terakhir. Misalnya data ISM Non-Manufacturing PMI per September 2015 yang tercatat 56,9, lebih rendah ketimbang posisi bulan sebelumnya di level 59.

Buruknya data ekonomi Negeri Paman Sam melemahkan kinerja mata uangnya sehingga menguntungkan harga komoditas termasuk tembaga. Sebab, komoditas ini diperdagangkan dalam dollar AS yang lebih murah.

Apalagi Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2015 dari semula 3,3% menjadi 3,1%. Pihak Australia & New Zealand Banking Group Ltd. menyatakan bahwa tanda-tanda goyahnya pertumbuhan ekonomi global mendorong spekulasi bahwa The Fed akan menunda kenaikan suku bunga acuan.

Senada, Goldman Sachs Inc juga memprediksi pengetatan kebijakan moneter AS baru akan terwujud pada 2016 mendatang.

Kedua, rilis data manufaktur China (Manufacturing PMI) per September 2015 yang tercatat naik dari semula 49,7 menjadi 49,8. “Meskipun masih di bawah level 50 yang mengindikasikan kontraksi, pertumbuhan tersebut menunjukkan bahwa stimulus ekonomi China sedikit membuahkan hasil,” tukasnya. Sehingga, pelaku pasar optimistis perekonomian Negeri Tirai Bambu lebih baik dan berpeluang mendongkrak permintaan tembaga sebagai konsumen terbesar komoditas di dunia.

Beberapa saat lalu, Kementerian Keuangan China menyatakan bakal menggelontorkan stimulus sebesar 70 miliar yuan pada kuartal IV 2015 yang ditujukan bagi sektor infrastruktur. Hal ini menjadi salah satu katalis positif yang mengangkat harga tembaga.

Ketiga, pembatalan proyek serta pemangkasan produksi tembaga sebanyak 780.000 ton sepanjang tahun 2015. Turunnya pasokan tembaga berpeluang mengangkat harga komoditas tersebut.

Editor: Barratut Taqiyyah.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*