Spekulasi Suku Bunga AS Angkat Dolar di Asia

INILAHCOM, Tokyo – Kurs dolar bergerak lebih tinggi di perdagangan Asia pada Rabu (11/3/2015), didorong spekulasi kenaikan suku bunga AS pertengahan tahun ini dan kebijakan berlawanan antara Federal Reserve AS dan bank-bank sentral utama lainnya.

Kenaikan tanpa henti mata uang AS membuatnya melonjak terhadap sejumlah mata uang utama global lainnya, termasuk euro dan yen, sementara itu juga menguat terhadap mata uang negara berkembang rupiah Indonesia dan baht Thailand.

Data pekerjaan positif pada Jumat telah memicu spekulasi bahwa bank sentral AS akan menindaklanjuti kenaikan suku bunga pada Juni, karena ekonomi utama dunia itu terus menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Pada Rabu sore, dolar naik menjadi 121,49 yen di Tokyo sebelum menetap kembali di sekitar 121,22 yen, masih naik dari 121,07 yen di perdagangan AS pada Selasa sore. Dolar telah mencapai posisi di dekat tertinggi delapan tahun di atas 122 yen pada Selasa.

Euro yang sedang tertekan dibeli 1,0695 dolar dan 129,68 yen, terhadap 1,0698 dolar dan 129,53 yen di New York, setelah Bank Sentral Eropa (ECB) meluncurkan program pelonggaran moneter 1,2 triliun euro minggu ini dalam upaya untuk menyelamatkan ekonomi zona euro yang sedang tersandung.

Terakhir kali euro jatuh di bawah 1,07 dolar pada April 2003. “Ini cerita dolar AS yang lebih kuat,” Peter Dragicevich, ahli strategi di Commonwealth Bank of Australia, mengatakan kepada Bloomberg News.

“Tema umum dolar semakin kuat dan penentuan posisi pasar serta Fed akan menaikkan suku bunga tahun ini terus berdatangan.” Dolar telah mendapatkan dukungan dari tindakan Fed untuk mengetatkan kebijakannya ketika sejumlah bank sentral bergerak dalam arah yang berlawanan dan meningkatkan stimulus mereka, yang cenderung melemahkan mata uang mereka.

Pada perdagangan lainnya, dolar naik menjadi 1.126,40 won Korea Selatan dari 1.121,05 won pada Selasa, menjadi 44,34 peso Filipina dari 44,28 peso, menjadi 31,63 dolar Taiwan dari 31,56 dolar Taiwan, menjadi 32,68 baht Thailand dari 32,63 baht, dan menjadi 1,3869 dolar Singapura dari 1,3860 dolar Singapura.

Greenback juga meningkat menjadi 13.210,00 rupiah Indonesia, tertinggi sejak 1998, dari 13.065 rupiah, sementara dolar Australia turun menjadi 76,01 sen AS dari 76,44 sen AS. Unit AS sedikit melemah pada 62,75 rupee India dari 62,77 rupee. Yuan Tiongkok merosot menjadi 19,36 yen dari 19,43 yen.

Investor tetap memantau Yunani setelah pembicaraan teknis tentang perpanjangan dana talangan Athena tampak goyah, dan kepala Eurogroup Jeroen Dijsselbloem menuduh pemimpin baru negara itu membuang-buang waktu.

Setelah lima tahun penghematan menyakitkan, pemerintah sayap kiri Yunani yang meraih kekuasaan pada Januari karena janjinya yang sangat populer untuk menolak semua transaksi dengan troika yang tampak melewati reformasi sulit selama dua dana talangan sejak 2010. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*