Spekulan Emas Terkecoh, Laporan The Fed Ubahkan Trend

Para spekulan emas sepertinya salah prediksi, mereka memprediksi harga emas bearish pada perdagangan bulan ini, namun kenyataannya lain akibat pengumuman hasil meeting The Fed.

Para spekulan memotong posisi beli-nya hingga ke posisi yang terendah sejak Februari. Salah prediksi ini berlangsung sekitar 3 minggu dari 4 minggu perdagangan, dimana para spekulan memperkirakan kenaikan inflasi akan meningkatkan biaya pinjaman yang tak ubahnya peningkatan suku bunga, sehingga emas akan rally melemah.

Hal ini didasarkan pemikiran bahwa emas terus menguat hingga 70% dari Desember 2008 hingga Juni 2011 karena The Fed menggelontorkan dana lebih dari USD 2 triliun ke pasar uang yang mengakibatkan suku bunga terus menurun hingga mendekati nol.

Dalam perdagangan berjangka, minggu lalu harga emas meningkat 1,2% menjadi $ 1.319 per ounce, atau 9,7% per tahun di New York. Sementara net-long position turun sekitar 7,4% pada 8 April berdasarkan laporan US CFTC.

Rilis hasil pertemuan The Fed pada 19 Maret memberikan sinyal bahwa suku bunga pinjaman akan meningkat pada 2015, dengan kebijakan monter yang kurang mendukung stimulus ini mendorong harga emas jatuh pada tahun lalu, harga emas benar-benar meluncur jatuh paling dalam selama tiga dekade, yang kemudian harga ini kembali rebound di tahun 2014 karena tanda-tanda ekonomi AS yang membaik dan juga faktor meningkatnya ketegangan keamanan Russia – Ukraina.

Analis Vibiz Research berpandangan bahwa selama indicator ekonomi AS menunjukkan perbaikan dan The Fed cenderung mengurangi stimulus bahkan cenderung untuk meningkatkan suku bunga maka secara jangka panjang harga emas akan cenderung melemah, atau paling tidak belum ada alasan untuk terus menguat kecuali ketegangan Russia – Ukraina mengarah pada perang militer yang melibatkan NATO dan AS.

 

Tan Yoh/Journalist/VM/VBN
Editor: Jul Allens
pic:wikipedia


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*