Speculative buy untuk emas Antam

JAKARTA. Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini stagnan di Rp 552.000 per gram. Padahal, emas global justru sedang tergerus setelah The Fed membuka peluang kenaikan suku bunga Desember mendatang.

Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures menilai, harga emas batangan cenderung melemah mengikuti pergerakan emas global. Harga buyback pun kini sudah berada di bawah Rp 500.000 per gram.

Mengawali pekan ini, harga emas cenderung flat lantaran investor masih wait and see dengan kebijakan The Fed. Rencana The Fed menaikkan tingkat suku bunga dapat melambungkan dollar AS sehingga menekan harga emas global. Salah satu data yang ditunggu adalah non farm payroll AS yang akan dirilis akhir pekan ini.

Di samping itu, pergerakan harga emas batangan pun tak bisa lepas dari faktor eksternal lain, yakni permintaan emas dari negara konsumen terbesar seperti China dan India. “Ditambah lagi jika The Fed memberi kepastian untuk menaikkan suku bunga tahun ini, maka akan sangat mempengaruhi pergerakan emas Antam,” ujar Deddy.

Di tengah ketidakpastian harga, penjualan emas Antam terus meningkat. Deddy mencatat sepanjang semester I-2015 penjualan emas Antam mencapai 11 ton, jauh melebihi target akhir tahun ini sebesar 10 ton. “Ini membuktikan minat emas masih tinggi,” lanjut dia.

Sementara cadangan emas Antam dari tambang Pongkor, Jawa Barat diperkirakan habis pada tahun 2019. Deddy menilai hal ini sebagai sinyal positif bagi pergerakan harga ke depan. “Kabarnya Antam kini sedang mencari cadangan baru di sekitar pegunungan Bintang Papua di Garut,” imbuhnya.

Deddy menyarankan speculative buy bagi investor yang berani mengambil resiko. Menurutnya, harga emas Antam di sekitar Rp 500.000 per gram masih wajar.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*