SNB: Ruang Gerak Kebijakan Independen Semakin Sempit

shadow

Financeroll – Sebuah laporan resmi yang dirilis pada hari Selasa(23/2), Bank Sentral Swiss mengatakan bahwa bagi negara-negara tetangga kawasan zona euro yang melaksanakan kebijakan moneter independen telah menjadi lebih sulit sejak terjadinya krisis keuangan pada tahun 2008.

Hal ini berlaku khususnya untuk “small open economies” yang keduanya memiliki hubungan dagang yang kuat kepada kawasan euro, sehingga mata uang rentan terhadap peningkatan tekanan ketika mengalami krisis, misalnya Swiss, Republik Ceko, Denmark dan Swedia. Dengan pengecualian dari Denmark, negara-negara ini memilih untuk terus mengejar kebijakan moneter yang independen setelah pengenalan euro. Pengalaman negara-negara ini, baik bersama dan divergen, menyediakan tiga kesimpulan tentang kebijakan moneter dalam perekonomian tersebut.

Hal pertama yang mungkin dilakukan bagi negara non-euro atau “small open economies” adalah memberlakukan kebijakan moneter yang independen. Kebijakan seperti itu memungkinkan bank sentral untuk mengatasi kebutuhan spesifik ekonomi sendiri dan untuk memastikan stabilitas harga dalam jangka menengah. Langkah-langkah kebijakan moneter yang konvensional dan tidak konvensional telah membantu untuk menyerap guncangan krisis euro.

Kedua, ruang untuk bermanuver dengan menggunakan langkah-langkah kebijakan moneter standar dapat dengan cepat habis dalam masa krisis yang parah, dan langkah-langkah kebijakan suku bunga konvensional bisa mencapai batas mereka. Bank-bank sentral dari empat negara tetangga kawasan euro berhasil meraih ruang tertentu untuk manuver dengan mengerahkan langkah-langkah konvensional kebijakan moneter, tingkat suku bunga yaitu negatif, intervensi pasar valuta asing dan program pelonggaran kuantitatif.

Terakhir, di sisi lain ketika datang ke langkah-langkah konvensional, maka bank sentral harus terus mempertimbangkan manfaat jangka pendek terhadap biaya jangka panjang, dan menyesuaikan kebijakan moneter mereka. (Aditya Arief – FR)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*