Sinyal The Fed, Bursa Asia Ditutup Menguat dan Eropa Dibuka Positif

London-Bursa saham global dan bursa Asia di negara berkembang pada perdagangan Kamis (19/11) menguat setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve mengindikasikan akan menaikkan suku bunga pada bulan depan.

Bursa saham Eropa dibuka menguat dimana FTSEurofirst 300 FTEU3 di London naik lebih dari 1 persen. Begitu halnya bursa FTSE, Frankfurt dan Paris berada di area positif setelah bursa Jepang Nikkei N225 ditutup menguat sebagai kontributor utama kenaikan bursa Asia sore ini.

Risalah pertemuan kebijakan Fed menunjukkan sebagian besar anggota siap untuk menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya selama hampir satu dekade pada bulan Desember. Syaratnya, perekonomian AS berada dalam jalur yang benar.

“Hasil pertemuan The Fed membuat bursa saham dunia dan aset berisiko rally (menguat),” kata Kepala strategi Societe Generale, Alvin Tax di London, Rabu (18/11) waktu setempat.

Alvin mengharapkan, bunga The Fed akan menguat pada bulan Desember, namun dilakukan secara bertahap sehingga bisa menangkan pasar.

Sementara bursa utama dunia sore ini ditutup melonjak signifikan. Mengacu data Bloomberg, pelemahan IHSG di tengah bursa regional yang bergerak variatif seperti indeks kawasan Asia Pasifik di luar Jepang MSCI Index pukul 16.00 WIB naik 14,97 (1,72 persen) ke level 887,08, indeks Nikkei 225 Jepang ditutup naik 210,63 (1,07 persen) mencapai 19.859, Shanghai SE composite di Tiongkok ditutup bertambah 48,59 (1,36 persen) mencapai 3.617. Sementara Kospi di Korea Selatan ditutup naik 26,03 (1,33 persen) mencapai 1.988.

Di pasar komoditas, emas menguat 0,6 persen menjadi US$ 1.077,20 per ounce setelah berada di titik terendah sejak awal 2010. Seng, tembaga, timah dan nikel masih di level terendah dalam lima sampai tujuh tahun terakhir.

Harga minyak naik dari posisi terendah tiga bulan. Minyak mentah AS WTI berada di US$ 40,65 per barel, sementara Brent menguat 20 sen menjadi US$ 44,34.

“Orang-orang melihat minyak beraad pada tingkat yang sangat rendah, sehingga mereka ingin masuk,” kata Ekonom sektor energi ABN Amro, Hans van Cleef, di Amsterdam.

Whisnu Bagus Prasetyo/WBP

Reuters


Distribusi: BeritaSatu – Pasar Modal

Speak Your Mind

*

*