Sinyal kenaikan impor India menyokong harga CPO

JAKARTA. Prospek harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) masih kinclong. Selain permintaan yang terindikasi naik, di sisi lain ada ancaman penurunan produksi minyak sawit.

Mengutip Bloomberg, Rabu (17/2), harga CPO kontrak pengiriman Mei 2016 di Malaysia Derivative Exchange naik 1,66% ke level RM 2.631 atau US$ 621,29 per metrik ton. Sepekan, harganya juga sudah menanjak 2,15%.

Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan, sentimen positif memayungi pasar CPO. Salah satunya, sinyal peningkatan permintaan dari India. Solvent Extractors’ Association of India mencatat, impor minyak sawit per Januari lalu naik 4,5% jadi 688.393 metrik ton dibandingkan periode sama tahun lalu.

Secara keseluruhan, total pembelian minyak nabati meningkat 15% jadi 1,26 juta ton per Januari. Di sisi lain, produksi minyak nabati India diperkirakan menyusut tahun ini. Sebab, panen bijih penghasil minyak nabati diprediksi turun 13,22% menjadi 21 juta ton.

“Ini membuka ruang bagi kenaikan impor CPO,” papar Deddy.

Sementara, dari sisi pasokan di pasar global diperkirakan turun pada tahun ini. Oil World memprediksi, ekspor dari Indonesia akan menyusut 6,7% jadi 24,78 juta ton. Ini penurunan pertama kali dalam empat tahun terakhir.

Pasalnya, akan ada peningkatan penyerapan di dalam negeri untuk kebutuhan biodiesel, yaitu mencapai 16%. Sementara, ekspor CPO Malaysia diperkirakan masih bisa naik 1,9% jadi 17,78 juta ton.

Meski di sisi lain, produksi akan terpangkas 1,2% menjadi 19,72 juta ton, akibat adanya kekeringan. Deddy menilai, sinyal berkurangnya pasokan di pasar bisa menggiring harga minyak sawit hingga ke atas RM 2.700 per metrik ton pada semester pertama tahun ini.

Analis Central Capital Futures Wahyu Tri Wibowo menduga, harga minyak sawit masih bisa naik sekitar 10%-40% sepanjang tahun ini. Sepekan, prediksi Deddy, CPO akan bergerak antara RM 2.520-RM 2.670 per metrik ton. Wahyu menebak, harga di kisaran RM 2.480-RM 2.700.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*