Simak rangkuman berita komoditas dan valas

JAKARTA. Sejumlah berita penting tersaji di Harian KONTAN edisi 13 Februari 2015 halaman 7. Agar Anda tak ketinggalan informasi, berikut ini kami sajikan rangkumannya.

Berita pertama membahas harga minyak mentah yang masih merangkak di bawah level US$ 50 per barel. Tekanan terbesar datang dari  stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang melambung. Harapan minyak mentah kembali mendaki menipis.

Kamis (12/2) pukul 15.17 WIB kontrak West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Maret 2015 di New York Merchantile Exchange naik 2% ke US$ 49,83 per barel dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Tapi, dalam sepekan terakhir harga merunduk 1,3%.

Energy Information Administration (EIA) mengumumkan, pekan lalu stok minyak AS sekitar 417,9 juta barel. Ini stok tertinggi sejak Agustus 1982. Produksi harian yang naik 49.000 barel  menjadi 9,23 juta barel per hari, merupakan produksi tertinggi sejak Januari 1983.

Di sisi lain, harga terangkat karena Menteri Minyak Arab Saudi Ali Al-Naimi menyatakan, ada indikasi permintaan minyak mentah meningkat. Prediksinya, permintaan minyak tahun ini naik 1%.

Kami juga memiliki berita harga platinum yang mencoba bangkit dari level terendah sejak awal tahun. Namun, rebound ini belum mengindikasikan tren pembalikan arah menuju reli. Platinum akan diuji dengan sejumlah data ekonomi Eropa.

Kamis (12/2) pukul 16.30 WIB, kontrak pengiriman platinum bulan April 2015 di Commodity Exchange di US$ 1.195,90 per ons troi. Harga platinum rebound setelah sempat menyentuh US$ 1.192 per ons troi, yang merupakan level terendah sejak 2 Januari 2015. Meski demikian, dalam sepekan terakhir, harga platinum jatuh 4,3%.

Analis menyebut, penguatan platinum ditopang oleh dua faktor utama. Pertama, komoditas platinum tergolong komoditas kelas tiga yang sepi dari spekulan, seperti komoditas utama berupa minyak dan emas. Gejolak harga platinum juga relatif tidak terlalu tinggi.

Kedua, permintaan platinum dari Amerika Serikat (AS), Eropa dan Rusia masih tinggi. Platinum dibutuhkan untuk campuran mobil, tank, pesawat, senjata maupun peluru.

Ada juga berita kondisi pasar modal yang cukup positif bullish sejak awal tahun ini, memacu investor masuk ke reksadana. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sepanjang Januari 2015, total dana masuk atau net subscription reksadana  mencapai Rp 3,8 triliun.

Jumlah tersebut naik tipis dibandingkan pertambahan dana pada periode Januari tahun lalu yaitu Rp 3,3 triliun. Ketua OJK Muliaman D Hadad mengatakan, net subscription tersebut menopang pertumbuhan nilai dana kelolaan reksadana sebesar Rp 5,8 triliun dibandingkan posisi akhir tahun lalu. Selain dari dana masuk, kenaikan dana kelolaan juga disumbang dari kenaikan nilai aset dasar sebesar Rp 2 triliun.

Simak juga ulasan berita mata uang rupiah bergerak bervariasi. Berhadapan dengan dollar Amerika Serikat (AS), rupiah keok. Di sisi lain, rupiah unggul jika disandingkan mata uang benua biru alias Eropa yakni euro. Sedangkan dengan mata uang regional, dollar Singapura (SGD), mata uang garuda relatif stabil.

Kamis (12/2) pukul 17.20 WIB, pasangan EUR/IDR berada di level 14.561,90 menguat 0,74% dibandingkan hari sebelumnya. Tapi sejak akhir tahun tahun 2014, euro sudah terpangkas 3,3% terhadap rupiah. Setahun terakhir (year on year), euro anjlok 11,6%.

Sementara USD kemarin mengungguli rupiah 0,6% ke Rp 12.802. Sejak awal tahun, pasangan ini tumbuh 3,3%. Dihitung dalam setahun, USD/IDR naik 6%.

Sedangkan SGD/IDR kemarin di level Rp 9.403,11 atau menguat 0,37%. Dibandingkan akhir tahun lalu, SGD/IDR tampak stagnan, hanya naik 0,02%. Setahun terakhir, SGD/IDR naik tipis 1,6%.

Baca berita selengkapnya di Harian KONTAN edisi 13 Februari 2015 halaman 7.

Editor: Sofyan Nur Hidayat


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*