Siang Ini Rupiah Pimpin Penguatan Mata Uang Asia

Siang Ini Rupiah Pimpin Penguatan Mata Uang Asia

TEMPO.CO, Jakarta – Didorong berbagai sentimen positif, nilai tukar rupiah menguat paling tajam di antara mata uang Asia. Laporan perekonomian Indonesia yang tumbuh 5,78 persen pada 2013 mendorong pelaku pasar kembali mengakumulasi portofolio investasi berdenominasi rupiah.

Menurut ekonom PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, akibat rilis pertumbuhan ekonomi tadi, rupiah akan terus menguat. Pelaku pasar menilai angka pertumbuhan tersebut cukup mengagumkan di tengah situasi ketidakpastian global selama 2013. “Pergerakan rupiah cenderung menguat di level Rp 12.100–12.200 per dolar,” ujar Lana, dalam analisis hariannya, Kamis, 6 Februari 2014.

Tren penguatan rupiah juga masih dipengaruhi oleh kecenderungan mata uang dolar Amerika Serikat yang melemah. Setelah tertekan data manufaktur Amerika Serikat yang turun ke level 51,3, laporan sementara data lapangan pekerjaan (ADP-Non Farm Employment) yang hanya bertambah 175 ribu tampaknya semakin membebani pergerakan dolar.

Pernyataan petinggi bank sentral Amerika (The Fed) Atlanta, Dennis P. Lokchart yang berusaha mempertahankan suku bunga berada di kisaran 0–0,25 persen membuat pasar negara berkembang (emerging markets) terlihat menarik di mata investor global. Tak ayal, sebagian kurs Asia pun akhirnya melanjutkan penguatan terhadap dolar.

Pada pukul 13.00 WIB, rupiah tampak memimpin penguatan dengan kenaikan 0,17 persen ke level Rp 12.173 per dolar. Disusul dengan dolar Taiwan dan peso Filipina yang sama-sama menguat 0,16 persen, ke level 30,27 per dolar dan 45,25 per dolar.

MEGEL JEKSON

Berita Lain:

Chatib: Sektor Pertanian Tak Bisa Diandalkan
Pemerintah Lamban Sesuaikan Tarif Tiket Pesawat
Harga Emas Antam Turun Rp 2.000
Merpati Tak Ditutup Hanya Bebani Keuangan Negara


Sumber: http://www.tempo.co/rss/bisnis

Speak Your Mind

*

*