Siang Ini, Harga Emas Lesu

shadow

Financeroll – Emas mencatatakan penurunan kembali setelah sesi sebelumnya mengalami penguatan, Rabu (4/11). Investor berfokus kepada data ADP nanti malam.

Divis New York Merchantile Exchange, spot emas untuk pengiriman Desember turun 0,4 persen menjadi $1,121.20 per ons, tidak jauh dari yang terlemah tadi malam di level $1,114.10. Harga logam kuning ini bisa tetap di bawah tekanan dari segi teknis dan arus keluar dari tukar-menukar dana (ETF) yang telah memukul logam mulia di seluruh papan trading.

Meskipun nanti malam juga akan aa data ADP NFP, investor lebih menunggu dari laporan pekerjaan di akhir pekan, karena hal tersebut bisa menjadi kunci dalam menentukan waktu kenaikan suku bunga. Setelah melanggar melalui garis tren sekitar $1,119 semalam, target downside berikutnya untuk emas saat ini duduk di sekitar $1,105. Bullion di bawah tekanan karena Federal Reserve minggu ini mengisyaratkan kenaikan suku bunga pada bulan Desember, membalikkan ekspektasi pasar sebelumnya bahwa kenaikan tarif suku bunga AS pertama dalam hampir satu dekade bisa tertunda untuk tahun depan karena pertumbuhan global yang kurang sehat.

Pasar terus menyesuaikan diri dengan kemungkinan kenaikan suku bunga Desember, mengirim utang US dan dolar lebih tinggi. Kekuatan di pasar ekuitas juga menyeret pada emas. Data ekonomi yang lembut pada hari Selasa gagal untuk mendukung emas. Pesanan baru bagi produk pabrik jatuh pada bulan September. Semua mata akan menunggu data US nonfarm payrolls yang akan dirilis pada hari Jumat, laporan kerja ADP dan laporan ISM juga bisa sebagai katalisator pasar.

Pada perdagangan Comex lainnya, perak naik 0.14% ke level 15.260, platinum meluncur ke titik terendah dalam empat minggu pada hari Selasa, sementara palladium jatuh rendah lima minggu. Sebagian besar kerugian dalam logam grup platina (PGMs) telah didorong oleh likuidasi dari dana-dana yang diperdagangkan di Bursa.  [Untuk berlangganan sinyal premium dan pemasangan iklan hubungi pin bb 53738CAB]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*