Shale Oil dan Minyak Mentah, Amerika Versus Arab Saudi

Jakarta -Saat ini, harga minyak dunia masih bertahan di level rendah. Bahkan sudah cukup lama harga si emas hitam tidak beranjak dari level di bawah US$ 50/barel.

Salah satu penyebab anjloknya harga minyak adalah tingginya pasokan shale oil di Amerika Serikat (AS). Harga shale oil lebih murah dibandingkan dengan minyak mentah konvensional.

Shale oil termasuk kategori unconventional hydrocarbon. Faktor yang menyebabkan shale oil bisa murah adalah adanya terobosan baru di bidang horizoltal drilling dan hidraulic fracturing, yang bisa memproduksi shale oil terutama di Amerika dalam jumlah yang besar. Jadi biaya produksi per barelnya menjadi lebih murah,” ungkap President Director and CEO PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) Lukman Mahfoedz kepada detikFinance, Senin (2/2/2015).

Lukman mengungkapkan, maraknya pengembangan proyek shale oil di AS ini juga didukung dengan harga minyak dunia yang saat itu cukup tinggi. Sehingga, membuat proyek shale oil sangat menguntungkan.

“Produksi shale oil di AS yang terus meningkat di dukung oleh harga minyak, yang saat itu masih relatif tinggi yakni sekitar US$ 80-100/barel,” katanya.

Namun, anjloknya harga minyak saat ini membuat banyak proyek shale oil di AS dihentikan. Pasalnya, proyek ini sudah tidak begitu menguntungkan.

“Dengan turunnya harga minyak hingga US$ 45-50/barel, shale oil tidak murah lagi. Saat ini banyak industri shale oil di Amerika Serikat sudah mulai berhenti produksinya, karena biaya produksi sudah melampaui harga minyak dunia,” jelas Lukman.

Bahkan, melimpahnya produksi shale oil dari AS tidak membuat Arab Saudi (produsen minyak terbesar dunia) memangkas produksinya. Seakan ‘jaga gengsi’, Arab Saudi enggan menurunkan produksi minyak yang menyebabkan harga komoditas ini anjlok karena pasokan melimpah.

“Arab Saudi masih tetap mempertahankan tingkat produksi minyaknya di atas 9,5 juta barel/hari, bahkan bersedia menurunkan harga jual minyak mereka ke pasar internasional. Hanya untuk mempertahankan pangsa pasar yang selama ini mereka punya,” papar Lukman.

(rrd/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*