Setelah Rally 3 Hari Berturut, Dollar AS 11 Mei Kembali Tertekan

Dollar AS berhasil melewati 3 hari perdagangan terakhir dengan bullish sekalipun pada awal perdagangan alami tekanan profit taking dari penguatan sebelumnya. Tekanan profit taking pekan ini dibayangi oleh kondisi politik dalam negeri Amerika Serikat, namun pasar tetap optimis dengan kondisi ekonomi negeri tersebut yang menjadi sandaran bagi Fed melanjutkan kenaikan suku bunganya.

Hingga akhir pertengahan forex sesi Amerika  hari Rabu (10/5) yang berakhir dini hari tadi, dollar berhasil ditutup menguat sekalipun dengan volume yang tipis dan indexnya masih dibawah kisaran 100. Pasalnya sejak sesi Asia hingga awal sesi Amerika dollar AS tertekan oleh berbagai sentimen, dimana salah satunya pengaruh pemecatan pimpinan FBI oleh Presiden AS Trump.

Namun sentimen optimisme pasar akan kekuatan ekonomi Amerika Serikat mengangkat tinggi imbal hasil obligasi negeri tersebut ke posisi tinggi 4 pekan, sehingga memberikan tenaga bagi dollar AS menguat signfikan terhadap banyak rival utamanya kecuali poundsterling. Terhadap yen naik ke posisi 8 pekan tertinggi dan terhadap euro naik ke puncak tinggi 10 hari.

Indeks dollar yang menunjukkan kekuatan dollar AS terhadap banyak rival utamanya di tengah perdagangan forex sesi Asia turun ke 99.59  setelah  posisi  awal  sesi  pagi tadi   pada  99.62 dan sempat mencapai posisi tinggi  di 99.70. Sebelumnya diakhir sesi AS, index naik di posisi 99,61.

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*