Setelah Pemilu, Tetap Melajukah IHSG?

Indonesia pada pekan ini akan menghadapi pemilu legislatif. Pada pasar saham, hal ini cukup memberi dampak pada euforia investor akan optimisme hasil pemilu tahun ini. secara khusus pada tahun pemilu 2014, perhatian investor tertuju pada peristiwa Jokowi Effect yang terjadi di tanggal 14 maret lalu. Pada waktu itu, IHSG melaju kencang dan naik hingga lebih dar 3% setelah gubernur Joko Widodo menyatakan kesiapannya untuk dicalonkan sebagai presiden RI di pemilu tahun ini.

Pemilu legislatif yang akan dilakukan besok (9/4), akan sangat menentukan bagaimana kelanjutan dari capres yang banyak memenangkan hasil surfey tersebut. jika partai pendukung berhasil mendominasi, maka diperkirakan Jokowi Effect dapat kembali terjadi di perdagangan IHSG sehari setelah hasil pemilu keluar.

Jika melihat pemilu secara umum, sebenarnya tidak ada hal yang perlu di kuatirkan. Secara historis, pada tahun pemilu sebelumnya IHSG selalu dapat menunjukan kinerja yang positif. secara tahunan di 2004 IHSG mampu bukukan peningkatan sebesar 44,56%, dan tahun 2009 IHSG mampu menguat tajam sebesar 86,98%. Artinya jika pemilu tahun ini tetap kondusif, maka indeks harga saham gabungan diprediksi masih akan bukukan penguatan.

Namun di luar pemilu yang akan dihadapi indonesia, IHSG sebenarnya masih cukup rentan terhadap sentiment global yang terjadi. Pada hari yang sama yaitu rabu 9 April, akan dirilis outlook ekonomi The Fed yang akan menentukan arah kebijakan tapering. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap pergerakan IHSG di hari selanjutnya karena dana asing masih membanjiri bursa. Jika Fed kembali memotong stimulusnya, dikuatirkan sebagian dana asing yang membanjiri pasar modal indonesia akan bergerak keluar dan memicu pelemahan IHSG.  Selain itu, fluktuatifnya bursa regional juga memberikan sinyal bahwa IHSG masih rawan koreksi.

Namun di dalam negeri, hari ini telah diumumkan tingkat suku bunga BI yang masih tetap di level  7,5%. Hal ini tentunya akan memberi angin segar setelah sebelumnya pengumuman data makro seperti inflasi dan neraca perdagangan direspon positif oleh pasar.  

Diperkirakan dengan kondisi makro ekonomi yang semakin kuat dan optimisme pasar akan pemilu yang kondusif, investor asing diperkirakan akan semakin percaya kepada kondisi perekonomian Indonesia dan tetap memilih IHSG sebagai tempat berinfestasinya. dengan optimisme tersebut, IHSG diprediksi masih akan mampu bergerak menguat diantara level support 4.838 hingga target resistance 5.013.

 

Adam Nugroho/Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens

pic:antara


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*