Setelah Kuasai ASEAN, Semen Indonesia Akan Masuk Benua Hitam

Emiten penguasa pangsa pasar Semen di tanah air, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) terus pacu laju ekspansi ke luar negeri. Setelah sukses dengan Thang Long Cement di Vietnam, tahun ini perseroan juga sudah memastikan langkah untuk memperluas pangsa pasar ke Myanmar.

Saat ini perseroan tengah dalam tahap uji tuntas atas perusahaan yang akan di akuisisi di Myanmar. rencananya pada pertengahan tahun ini, proses akuisisi tersebut dapat dituntaskan. Setelah Myanmar, perseeroan juga akan kembali membidik Bangladesh sebagai pangsa pasar baru di Asia.

Selain ke 3 negara di Asia tersebut, SMGR dikabarkan juga akan melakukan ekspansi ke Afrika dan wilayah Timur Tengah di tahun 2016 mendatang. Pasar Afika memiliki potensi yang baik dengan permintaan yang tinggi. sementara sumber daya manusia yang belum memadai membuat produksi semen di benua hitam tersebut menjadi minim. SMGR yang mamiliki pengalaman dalam engineering semen, memiliki potensi yang cukup tinggi untuk masuk dan mendukung pasar semen Afrika.

Sepanjang 2013, SMGR catatkan pertumbuhan penjualan sebesar 25% menjadi Rp. 24,5 triliun dari yang sebelumnya hanya Rp. 19,5 triliun. dengan tumbuhnya nilai pendapatan iini, laba SMGR di 2013 terdongkrak hingga 18,83% menjadi Rp. 5,8 triliun dari yang sebelumnya sebesar Rp. 4,9 triliun.

Pada laporan keuangan tahun lalu, tercatat juga nilai kas yang mencapai Rp 4 triliun. dan dengan rata-rata pertumbuhan pendapatan dalam 4 tahun terakhir sebesar 19,10%, maka aksi ekspansi internasional yang dilakukan SMGR sudah cukup memungkinkan untuk dilakukan.

Di bursa saham, hari ini SMGr mengalami koreksi teknikal dengan dibuka pada level Rp 16.650 atau naik 150 poin dibandingkan level penutupannya kemarin. namun hingga berita ini dibuat, level harga SMGR berada pada Rp 16.450 atau turun 200 poin dari pembukaan pagi tadi.

Secara teknikal, koreksi yang dialami SMGR hari ini terbilang wajar karena level pembukaan yang terlalu tinggi dari indikator MA5. namun secara garis besar, harga SMGR masih berada dalam pola penguatan dengan indikator RSI dan stochastic yang sama-sama berggerak naik. Dengan kondisi ini diperkirakan harga SMGR masih akan bergerak pada kisaran support Rp 16.075 hingga resistance Rp 16.800. 

 

Adam Nugroho/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*