Setelah 8 Kuartal Defisit Akhirnya Neraca Pembayaran Indonesia Surplus

Setelah 8 Kuartal Defisit Akhirnya Neraca Pembayaran Indonesia Surplus

Kinerja positif dan perbaikan ekonomi terus berlanjut di Indonesia. Sore ini Bank Indonesia merilis Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan IV-2013 yang kembali tercatat surplus sebesar US$4,4 miliar, setelah selama delapan  triwulan  mengalami defisit sejak kuartal keempat 2011.

Perbaikan NPI triwulan IV-2013 ditopang defisit transaksi berjalan yang menurun cukup tajam menjadi US$4,0 miliar atau 1,98% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit ini jauh lebih rendah dari defisit triwulan sebelumnya yang sebesar US$8,5 miliar (3,85% PDB).

Penurunan defisit transaksi berjalan terutama didukung oleh naiknya surplus neraca perdagangan barang, yang bersumber dari bertambahnya surplus neraca perdagangan nonmigas dan menyempitnya defisit neraca perdagangan migas.

Indonesia Current Account

Surplus neraca perdagangan nonmigas meningkat karena ekspor nonmigas kembali tumbuh positif (3,8%, yoy) didukung kenaikan ekspor manufaktur sejalan meningkatnya permintaan dari AS dan Jepang, nilai tukar rupiah yang cukup kompetitif.

Surplus NPI triwulan IV-2013 pada gilirannya mendorong kenaikan cadangan devisa dari US$95,7 miliar pada triwulan III-2013 menjadi US$99,4 miliar pada Desember 2013, atau setara 5,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.

Bank Indonesia menilai NPI triwulan IV-2013 yang kembali tercatat surplus tidak terlepas dari kontribusi positif bauran kebijakan yang telah dilakukan BI bersama dengan Pemerintah dalam menurunkan defisit transaksi berjalan dan memperkuat ketahanan sektor eksternal.
 
Bank Indonesia memperkirakan NPI pada 2014 akan lebih baik dan ditopang oleh cadangan devisa yang meningkat. Prospek perbaikan NPI 2014 dipengaruhi perkiraan menurunnya defisit transaksi berjalan, didorong prospek perekonomian global yang menguat di tengah perekonomian domestik yang diperkirakan masih melakukan konsolidasi.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati risiko yang bersumber dari perekonomian global, terutama risiko dari normalisasi kebijakan the Fed dan risiko dari melambatnya ekonomi China yang dapat mempengaruhi prospek kinerja NPI.

(rf/JA/vbn)


Sumber: http://vibiznews.com/feed/

Speak Your Mind

*

*