Serangan Militer Anjlokkan Bursa Saham, Rupee Dan Obligasi India

Mata uang rupee dan obligasi India memperpanjang kerugian, sementara saham-saham lokal anjlok setelah pemerintah mengatakan menyerang kamp teroris di Pakistan.

Mata uang rupee turun 0,7 persen, terbesar sejak Juni, menjadi 66,91 per dolar pada 13:28 di Mumbai. Indeks acuan S & P BSE Sensex turun 1 persen. Imbal hasil obligasi pemerintah yang akan jatuh tempo pada September 2026 melonjak 8 basis poin menjadi 6,86 persen, ditetapkan sebagai lompatan terbesar dalam hal imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10-tahun sejak Agustus 2015. Bank sentral terlihat menjual dolar melalui bank-bank pemerintah untuk membendung penurunan rupee, kata para pedagang.

Telah terjadi pemogokan yang cukup besar pada hari Rabu malam di India, Direktur Jenderal Operasi Militer Ranbir Singh mengatakan di New Delhi.

“Ini adalah negatif bagi perekonomian,” kata Ashtosh Raina, kepala Mumbai berbasis perdagangan valuta asing di HDFC Bank Ltd “pemogokan saja, ketegangan di perbatasan pasti akan menyakiti sentimen.”

Ketegangan yang semakin buruk antara dua tetangga yang masing-masing memiliki senjata nuklir bisa membawa sentimen negative bagi investor asing yang telah dipompa untuk masuk ke pasar uang dan bursa saham India dan obligasi kuartal ini sejak serangan Maret 2015. Perdana Menteri Narendra Modi menyalahkan Pakistan dalam serangan yang mematikan di kamp milikter India, sementara para pemimpin Pakistan telah membantah terlibat. Kedua negara telah terlibat tiga kali perang sejak mereka berpisah satu sama lain pada tahun 1947.

“Risiko politik India sebagai tujuan investasi dapat naik sedikit,” Sunil Subramaniam, chief executive officer di Sundaram Asset Management Co, yang mengawasi setara dengan $ 3,7 milyar di Mumbai. “Ini saat yang tepat untuk menggunakan penurunan untuk membeli saham yang terkait dengan ekonomi sebagai serangan oleh India tidak mengubah prospek ekonomi.”

Banyak korban yang jatuh dari pihak militan yang menyusup ke India, Singh mengatakan pada konferensi pers. KSE100 Indeks Pakistan dikupas keuntungan sebanyak 1,3 persen dan diperdagangkan 0,3 persen lebih tinggi. Gagasan pemogokan terkait dengan dugaan basis teroris adalah ilusi yang sengaja dihasilkan oleh India untuk menciptakan efek palsu, kata militer Pakistan dalam sebuah pernyataan Kamis.

“Jika ada perang yang sengit, itu mungkin bermasalah dalam waktu dekat, namun serangan kecil seharusnya tidak menjadi kekhawatiran besar bagi pasar,” Sampath Reddy, kepala investasi di Bajaj Allianz Life Insurance Co, yang memiliki sekitar $ 6,5 miliar asset.

Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*