Serangan di Suriah Jadi Ujian Pasar AS

INILAHCOM, New York – Sentimen investor berbalik bearish pada Jumat (7/4/2017) pagi setelah keputusan Presiden Amerika Donald Trump untuk meluncurkan serangan udara militer terhadap lapangan terbang Suriah.

Tapi pasar tidak harus kehilangan kepercayaannya, mereka harus melihat hal ini sebagai ‘tes’ dari lingkungan geopolitik yang semakin penuh, menurut analis.

“Kita harus mengakui bahwa itu adalah sebuah insiden, sehingga kita tidak melihat eskalasi antar kekuasaan. Sebenarnya tidak ada alasan untuk mengambil risiko besar dari gelombag ini,” kata Didier Duret, kepala investasi glibal ABN Amro Private Banking pada Jumat (7/4/2018) yang dilansir dari cnbc.com.

“Kami mengambil asumsi bahwa Trump tidak dapat diprediksi namun begitu jauh dari apa yang telah kita lihat dalam kenyataannya ada beberapa bentuk prediktabilitas yang datang. Saya pikir reaksi  terhadap insiden ini hanyalah bisnis panglima tertinggi,” katanya.

Pasar Amerika bergerak lebih rendah setelah terjadinya keputusan Presiden Trump pada Kamis )6/4/2017) malam, ketika ia memerintahkan peluncuran 59 rudal Tomahawk di Suriah dalam menanggapi serangan kimia dugaan yang merugikan lebih dari 70 jiwa di awal pekan ini. Saham merosot dan dolar Amerika melemah terhdap yen selama perdagangan Asia. Sementara itu, obligasi, emas dan harga minyak melonjak.

Namun, Duret mengatakan langkah tiba-tiba Presiden Trump harus dipandang sebagai aksi yang normal dari pemerintahan baru dan pasar tidak boleh terguncang.

“Ini adalah tes untuk pelaku pasar. Kita memiliki volatiliti yang rendah, kita memiliki kondisi ekonomi yang kuat dan kondisi finansial yang stabil, jadi hal ini sangat terlihat sebagai tes untuk melihat apalah kita bisa mengalihkan sudut pandang geopolitik,” katanya.

Luca Paolini, kepala strategi di Pictet Asset Management, setuju melihat peristiwa ini karena ia melihat tidak ada risiko yag lebih besar untuk pasar karena ketidakpastian geopolitik ini.

“Ini bukan hanya tentang Suriah, namun juga tentang Korea Uatara, pemilu Perancis dan fakta bahwa janji Trump untuk pemotongan pajak tidak bisa direalisasikan,” kata Paolini.

“Ini sejumlah faktor dan sementara pasar masih cukup tinggi kita masih merasa bahwa payrolls masih cukup, pertumbuhan Amerika masih mengalami percepatan, kita akan terus melihat pasar mengalami pertumbuhan,” katanya.

Namun demikian, mengingat peningkatan ketegangan antara Amerika dan Rusia, dan juuga khususnya Iran yang merupakan dua negara pendukung Suriah, investir harus siap untuk volatilitas jangka pendek, kata Christopher Granville, direktur pengelola EMEA dan peneliti geopoliti global di TS Lombart.

“Risiko konfrontasi adalah hal besar karena Rusia dan Amerika memiliki sudut pandang yang berbeda,” kata Granville mengacu pada kecaman serangan dari Rusia.

“Hal ini bisa mengakibatkan konforntasi secara militer antara pennguasa-penguasa besar. Tidak heran bila pasar mengalami risiko,” tandasnya. [hid]
    


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*