Serangan Arab Cs ke Yaman Bikin Harga Minyak Naik, Kenapa?

Jakarta -Hari ini, harga minyak jenis Brent naik lebih dari 4% dan hampir menyentuh US$ 60/barel. Pemicunya adalah serangan Arab Saudi dan sekutunya ke Yaman untuk memerangi kelompok Houti.

Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (26/3/2015), harga minyak Brent sempat menyentuh angka US$ 59,78/barel. Sementara harga minyak jenis Light Crude sempat menyentuh posisi tertinggi di US$ 52,48/barel dalam perdagangan hari ini.

Mengapa serangan ke Yaman membuat harga minyak melambung? Ole Hansen, Head of Commodity Strategy di Saxo Bank, mengatakan hal ini bisa mempengaruhi keamanan dalam pengiriman minyak dari Timur Tengah ke seluruh dunia.

“Risiko geopolitik seperti ini menjadi perhatian,” ujar Hansen.

Namun, Hansen menilai sentimen akibat serangan Arab cs ke Yaman tidak akan bertahan lama. Saat ini pasokan minyak sedang berlebih karena negara-negara OPEC tidak menurunkan produksinya.

“Potensi kenaikan harga cukup terbatas, asal ketegangan di Yaman tidak meningkat. Kita harus melihat perkembangan dalam beberapa hari ke depan,” kata Hansen.

Hal yang menjadi perhatian investor adalah kemungkinan konflik ini bertahan cukup lama. Pasalnya, kelompok Houti ditengarai disokong oleh Iran, rival utama Arab Saudi untuk memperebutkan pengaruh di Teluk.

Pengiriman minyak dari Arab Saudi ke wilayah Eropa terancam karena serangan ke Yaman. Untuk mengirim ke Eropa. harus melalui garis pantai Yaman dan kemudian menuju Terusan Suez.

Data US Energy Information Administration (EIA) menyebutkan pada 2013 terdapat 3,8 miliar barel minyak yang dikirim melalui Bab el-Mandeb yang merupakan selat kecil antara Yaman dengan Semenanjung Arab.

(hds/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*