Sepekan Terakhir, Rupiah Menguat 42 Poin

shadow

rupiah74

Financeroll –  Sepanjang pekan terakhir, nilai tukar rupiah menguat 0,35%. Akan tetapi, bertahannya BI rate di level 7,5% dinilai jadi penghambat penguatan rupiah.  Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dilansir Bank Indonesia (BI), kurs  rupiah dalam sepekan terakhir menguat 42 poin (0,35%) ke posisi 11.781 pada Jumat (13/6), dibandingkan akhir pekan sebelumnya, 11.823 per 6 Juni 2014. Sehari sebelumnya, 5 Juni 2014, rupiah ditutup pada level terlemah 11.874.

Laju rupiah masih melanjutkan pergerakan positif di awal pekan meski nilai  yen melemah.  Pelemahan yen dipicu oleh dirilisnya data-data makro ekonomi Jepang yang menunjukkan peningkatan serta terbantukan dari laju dolar Australia dan  won yang terapresiasi pasca penilaian upgrade dari Morgan Stanley.   Begitu pun dengan kenaikan yuan setelah merespons rilis kenaikan neraca perdagangannya.

Pasca naik cukup signifikan, laju rupiah kembali melemah seiring respons negatif terhadap rilis BI yang menunjukkan adanya perlambatan pertumbuhan penjualan ritel.  Perlambatan tersebut,  mengindikasikan ekspektasi terhadap tekanan harga pada 3 bulan mendatang. Padahal, sudah diperkirakan meningkat dan kemungkinan inflasi juga akan naik.

Di sisi lain, BI juga mengindikasikan masih akan tetapnya BI rate dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia  (BI) sehingga memberikan persepsi makin kecilnya spread inflasi dengan BI rate.  Imbasnya tidak terlalu positif bagi rupiah.  Rupiah berbalik positif seiring dengan kembali menghijaunya IHSG serta terimbas terapresiasinya laju dari Poundsterling dan Yen yang melewati Euro dan bahkan dolar AS.  Akibatnya, rupiah pun memanfaatkan momentum tersebut untuk berbalik naik.

Hasil RDG-BI di mana rilis BI rate yang tetap di level 7,5% ternyata tidak mampu membuat rupiah melanjutkan kenaikannya. Bahkan terapresiasinya Poundsterling terhadap dolar AS juga tidak membuat rupiah menguat. Tampaknya pelaku pasar terlihat khawatir dengan tetapnya BI rate terhadap kemungkinan melonjaknya inflasi dengan akan datangnya bulan puasa. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*