Sepekan Terakhir, Rupiah Melemah 63 Poin

shadow

rupiah194Financeroll –  Sepekan terakhir, nilai tukar rupiah melemah 0,54% seiring ekspektasi pasar atas kenaikan suku bunga AS. Beberapa sentimen positif pun tak mampu mengimbanginya.  Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dilansir Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah melemah 63 poin (0,54%) ke posisi 11.717 pada pekan yang berakhir Jumat (29/8) dibandingkan akhir pekan sebelumnya, 22 August 2014 di angka 11.654.

Laju nilai tukar rupiah mendarat di zona merah sepanjang pekan terakhir.  Meski pada pertemuan Jackson Hole, menurut dia, The Fed tidak memberikan indikasi waktu kenaikan suku bunga acuan, laju rupiah berbalik melemah di awal pekan.  Pelaku pasar masih banyak melakukan transaksi dolar AS sehingga mengakibatkan laju mata uang tersebut berbalik positif.  Apalagi,  melihat rilis data-data AS yang semakin membaik sehingga dapat mengubah pandangan The Fed untuk mempercepat kenaikan suku bunga pada tahun depan.

Melemahnya sejumlah laju mata uang emerging market seiring masih naiknya dolar AS juga turut berimbas pada terdepresiasinya laju rupiah sehingga sulit untuk keluar dari zona merah.  Pada saat yang sama, pelaku pasar turut mengantisipasi pertemuan antara Presiden Rusia dan Ukraina sehingga memilih untuk mengambil posisi pada mata uang safe heaven. Di antaranya yen Jepang sehingga turut mengalami lonjakan dan berimbas pada pelemahan mata uang Euro dan berimbas juga pada terdepresiasinya laju rupiah.

Meski laju Euro masih melanjutkan pelemahan dan dimanfaatkan oleh Yen dan dolar AS untuk menguat, laju rupiah sempat mampu berbalik menguat setelah merespons ditundanya kenaikan harga BBM saat ini karena dianggap belum akan mengganggu aktivitas ekonomi.  Walaupun secara  riil di lapangannya tidak akan membuat ekonomi kolaps dengan kenaikan harga BBM di mana hanya bersifat shock teraphy sementara.

Meningkatnya laju won Korea dan estimasi masih akan adanya uptrend pada dolar Australia, turut memberikan sentimen positif.   Tidak hanya IHSG yang menanggapi positif pertemuan antara Presiden SBY dan Jokowi, laju pasar uang pun ikut menanggapi positif.    Di sisi lain, kembali terapresiasinya Euro seiring harapan pelaku pasar terhadap langkah ECB yang akan menambah stimulus turut menambah amunisi rupiah.  Akan tetapi, di akhir pekan kembali melemah setelah pelaku pasar merespons membaiknya data-data AS. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*