Sepekan Terakhir, IHSG Naik 13,61 poin



Financeroll – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah akibak tekanan global. Namun sektor konsumer menjadi penahan sehingga tidak anjlok terus ke bawah.  Baru sehari IHSG merasakan kenaikan langsung kembali dipangkas sentimen negatif. Laju bursa saham AS sehari sebelumnya melemah setelah pelaku pasar mulai mengkhawatirkan belum pulihnya ekonomi Zona Euro.

Selain itu, akan berakhirnya program stimulus The Fed, membawa imbas negatif bagi laju bursa saham Asia dan berimbas negatif pula pada IHSG.  Dampak The Fed dan Eropa mempengaruhi IHSG dalam negeri.  Pelaku pasar pun yang sedari awal berharap pada penguatan lanjutan IHSG, berbalik pasang jual sehingga mengurangi potensi kenaikan lanjutan.

IHSG  saat penutupan perdagangan Jumat (10/10) tercatat melemah 30,92 poin atau 0,62% ke level 4.962,96.  Meski menguat 0,27% dalam sepekan terakhir, IHSG gagal mempertahankan posisinya di atas level psikologis 5.000. Aksi jual asing dan profit taking jadi pemicunya.  Pada perdagangan sepekan terakhir, IHSG  menguat 13,61 poin (0,27%) ke posisi 4.962,96 per 10 Oktober 2014 dibandingkan akhir pekan sebelumnya di angka 4.949,35.

Laju IHSG di awal pekan mampu berbalik menghijau seiring pergerakan positif dari laju bursa saham Asia.  Saham-saham komoditas, terutama perkebunan bersama dengan saham-saham di sektor aneka industri dan keuangan mampu mengantarkan IHSG kembali ke zoha hijau.

Penguatan tersebut terjadi di tengah pesimisme pelaku pasar terhadap laju IHSG ke depannya. Sikap pesimistis itu seiring adanya anggapan masih kurang kondusifnya kondisi politik.  Positifnya laju bursa saham AS yang berimbas pada penguatan di sejumlah bursa saham Asia turut dimanfaatkan pelaku pasar untuk mencoba untuk akumulasi meskipun masih terdapat sentimen negatif dari masih berlanjutnya pelemahan rupiah.

Sentimen dari politik mulai sedikit mereda jelang pemilihan Pimpinan MPR yang awalnya diperkirakan tidak akan kisruh seperti halnya pemilihan Pimpinan DPR sebelumnya. Dari imbas pergerakan bursa saham global, meski laju bursa saham AS bergerak melemah dengan sikap wait & see pelaku pasar jelang rilis kinerja kuartal III-2014 para emiten, tidak banyak berimbas negatif.

Laju bursa saham Asia yang berbalik positif setelah terimbas penguatan bursa saham AS memberikan sentimen positif juga bagi IHSG.  Meski asing masih dalam kondisi jualan namun, dapat diimbangi dengan terapresiasinya laju rupiah dan imbas penguatan bursa saham regional tersebut.  Lagipula sentimen dari politik bisa dengan cepatnya berlalu dan tergantikan dengan sentimen positif global.  Di akhir pekan, meski sempat mengalami penguatan namun, di akhir sesi, laju IHSG berakhir di bawah perkiraan di level psikologis 5.000.  Sebab, asing beraksi jual dan mungkin saja ada sebagian pelaku pasar yang memanfaatkan penguatan untuk lepas barang. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*