Sepekan terakhir, harga minyak terpangkas 2,2%

SYDNEY. Harga minyak dunia bergerak menuju penurunan bulanan terbesar sejak Januari 2009 pada transaksi perdagangan hari ini (30/1). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 13.10 waktu Sydney, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran Maret naik 2 sen menjadi US$ 44,55 per barel di New York Mercantile Exchange.

Pada Kamis (29/1) kemarin, harga kontrak yang sama naik 8 sen menjadi US$ 44,53 sebarel. Jika dikalkulasikan, sepanjang pekan ini, harga minyak sudah turun 2,2%.

Harga minyak belum mampu bangkit seiring spekulasi bahwa kenaikan cadangan minyak AS akan semakin memperburuk kondisi suplai minyak global yang memicu anjloknya harga minyak pada tahun lalu.

Sekadar mengingatkan, pada 28 Januari lalu, Energy Information Administration (EIA) melaporkan bahwa cadangan minyak AS pada pekan lalu naik ke level tertingginya sejak Agustus 1982.

“Harga minyak sudah tertekan dalam dan masih bisa jatuh lebih rendah lagi. Kelihatannya, kita tidak akan melihat reli harga minyak dalam jangka pendek,” jelas Michael McCarthy, Chief Strategist CMC Markets di Sydney.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Maret turun 19 sen menjadi US$ 48,94 per barel di ICE Futures Europe exchange. Sepanjang Januari, harga minyak Brent sudah tergerus sebesar 15%.

Editor: Barratut Taqiyyah


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*