Sepekan ini, rupiah menguat meski tipis

JAKARTA. Pergerakan rupiah selama sepekan sedikit bertenaga. Paket kebijakan pemerintah serta data deflasi bulanan mampu mengangkat rupiah di hadapan dollar Amerika Serikat (AS).

Di pasar spot, Jumat (2/10) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat 0,31% dibanding sehari sebelumnya menjadi Rp 14.646. Selama sepekan rupiah naik 0,3%.

Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah melemah 0,3% dari sehari sebelumnya menjadi Rp 14.709 per dollar AS serta melemah tipis 0,1% dari sepekan sebelumnya.

Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk menjelaskan, pergerakan rupiah selama sepekan lalu cukup tertolong oleh adanya rilis paket kebijakan pemerintah jilid II. Di samping itu, angka deflasi sebesar 0,05% di bulan September 2015 turut membantu mengangkat rupiah.

Namun, mata uang USD sebenarnya juga sedang menguat dengan dukungan berbagai data ekonomi dari Amerika Serikat (AS). Di antaranya, data personal spending yang berada di angka 0,4% atau melebihi proyeksi sebesar 0,3%, CB Consumer confidence yang naik menjadi 103,0 dari sebelumnya 101,3, dan data ADP-non farm employment change yang bertambah menjadi 200.000 dari sebelumnya 186.000.

Lantaran faktor teknikal, rupiah akhirnya dapat menutup akhir pekan dengan penguatan. “Ada sedikit faktor teknikal dan intervensi dari BI,” papar Rully.

Selama sepekan ke depan, Rully menduga pergerakan rupiah akan banyak dipengaruhi data AS, terutama non-farm employment change dan tingkat pengangguran AS yang dirilis Jumat malam (2/10).

“Oleh karena itu, BI sepertinya melakukan intervensi lebih awal sebagai antisipasi pengaruh luar itu,” lanjut Rully. Sementara dari dalam negeri, melihat pergerakan rupiah akan terpengaruh data cadangan devisa yang diperkirakan turun.

Editor: Yudho Winarto.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*