Sepanjang 2013, Latinusa Raih Laba Bersih USD 278 Ribu

Sepanjang 2013, Latinusa Raih Laba Bersih USD 278 RibuFinanceroll� – Emiten produsen pelat baja, PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) atau Latinusa, membukukan laba bersih sebesar USD  278 ribu sepanjang 2013 atau tumbuh positif dibandingkan rugi bersih yang diperoleh perseroan pada 2012, sebesar USD 6,46 juta. Peningkatan kinerja tersebut antara lain ditopang peningkatan penjualan bersih serta penyusutan  beban operasi.

Sementara itu, Ardhiman TA, Direktur Utama perseroan mengatakan, penjualan bersih kami meningkat 21,9% menjadi USD 172 juta dari USD  141,55 juta di periode sebelumnya. Mayoritas penjualan bersih bersih kami berasal dari peningkatan penjualan� tinplate� gulungan dan lembaran di pasar domestik.   Sejak 2012 hingga tahun lalu, perseroan tidak melalukan penjualan ke pasar ekspor. Peningkatan penjualan bersih Latinusa juga menyebabkan beban pokok penjualan perseroan meningkat sebesar 16,6% menjadi USD  159 juta, terutama akibat kenaikan pemakaian bahan baku, upah karyawan, dan biaya energi.

Sebagai informasi,  pertumbuhan penjualan bersih sebesar 21,9% lebih tinggi dibanding pertumbuhan beban pokok penjualan sebesar 16,9%. Ini mengindikasikan perseroan telah menaikkan harga jual produk sepanjang 2013.  Kondisi tersebut pada akhirnya mendorong Latinusa memperoleh laba kotor sebesar USD  13,2 juta atau tumbuh 164% dari periode sebelumnya sebesar USD 5 juta. Selain itu, penurunan beban operasional perseroan sebesar 13,6% akibat penyusutan beban� akural revamping menjadi USD 702 ribu dari USD 1,66 juta mendorong perseroan memperoleh laba operasi USD  3,08 juta dari rugi operasi 2012 sebesar USD  6,75 juta.

Pada sisi lain,  kenaikan rugi penjualan� scrap� dan rugi selisih kurs sebesar USD  2,89 juta menjadikan raihan laba bersih perseroan kurang optimal. Sepanjang 2013, Latinusa membukukan laba bersih USD 278 ribu dibandingkan rugi bersih yang diperoleh pada tahun sebelumnya sebesar USD  6,46 juta.

Saat ini, perseroan tercatat sebagai satu-satunya produsen� tinplate� di Indonesia. Untuk mengejar pemenuhan permintaan pasar, perseroan harus bersaing dengan produk� tinplate impor.  Sementara untuk mengoptimalkan kapasitas produksi dan� maintenance� mesin tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal USD  750 ribu atau sekitar Rp 9 miliar. Dana tersebut lebih kecil dibanding alokasi belanja modal tahun lalu sebesar Rp 11 miliar. Dana belanja modal sepenuhnya berasal dari kas internal perusahaan. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*