Perpaduan antara sentiment negative serta tinjauan teknikal sejauh ini nampak masih erat menjerat jejak Emas dan kian menggerogoti value-nya. Emas bahkan terpuruk menuju level low dalam empat tahun, yaitu 1137.60 pada sesi transaksi hari Rabu kemarin, setelah menyeruak kabar dari Washington bahwa Partai Republik berhasil menguasai Senat dari dominasi Partai Demokrat dalam pemilu jangka menengah
Kabar tersebut kian memicu agresivitas dollar AS dan secara otomatis memukul performa Emas serta logam mulia lainnya, termasuk Perak. Kemenangan Partai Republik, yang mewakili pandangan kaum conservative, secara alamiah lebih tegas dan diharapkan menyulut keyakinan terhadap tinjauan ekonomi Amerika ke arah lebih positive, sehingga segera direspon pasar dengan mendongkrak kinerja the greenback
Faktor tambahan yang melecut dollar pada hari Rabu kemarin adalah publikasi data US ADP Non-Farm Employment Change yang tercatat naik pada jumlah 230.000 dari sebelumnya, 225.000. Data tersebut sekaligus melibas prediksi menurun yang disajikan para analis, yaitu 214.000. Dari sektor diluar manufakturing, lewat data USD ISM non-manufacturing PMI, meski turun dari level 58.6 menjadi 57.1, namun tetap di atas angka 50 yang berindikasi ekspansi
Performa komoditi unggulan, khususnya Emas dan Perak akan kembali diuji oleh data vital, yaitu USD Unemployment Claims pada jam 21.30 WIB dengan estimasi turun tipis dari 287.000 menjadi 285.000. Namun pada malam ini juga , segenap trader dan investor di pasar uang dan juga komoditi akan tersedot konsentrasinya pada event penting yaitu GBP Official Bank Rate pada jam 20.00 WIB dan MPC Rate Statement (Tentative), serta EUR Minimum Bid Rate dan ECB Press Conference pada jam 21.30 WIB
Dan kedua event vital dari Inggris dan Eurozone tersebut diperkirakan akan memicu pergerakan dollar yang kian intens yang pada gilirannya akan berimbas pula pada jejak komoditi unggulan, terutama Emas dan Perak
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind