Sentimen Untungkan Dolar AS, Rupiah Keok

INILAHCOM, Jakarta – Dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah kalah terhadap dolar AS seiring berbagai sentimen yang cenderung menguntungkan mata uang paman sam itu. Seperti apa?

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dilansir Bank Indonesia (BI), dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah melemah 100 poin (0,81%) ke posisi 12.296 per 5 Desember 2014 dibandingkan akhir pekan sebelumnya di 12.196 per 28 November.

Reza Priyambada, kepala riset Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) mengatakan, laju rupiah di awal pekan masih seperti sebelumnya dan sesuai dengan perkiraan di mana dengan maraknya permintaan terhadap dolar AS membuat rupiah sulit keluar dari zona merah. “Laju rupiah pun masih melanjutkan pergerakan negatifnya,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, akhir pekan ini.

Berita mengenai perkiraan akan meningkatnya penjualan ritel AS sepanjang periode black Friday memberikan angin positif pada dolar AS. “Dari rilis data-data ekonomi, tampaknya direspons negatif atas tingginya inflasi yang diperkirakan dapat melampaui tingkat suku bunga acuan,” ujarnya.

Meski neraca perdagangan mencatatkan surplus, tidak terlalu direspons baik oleh rupiah karena terjadi penurunan impor maupun ekspor yang memberikan gambaran masih lemahnya penjualan ekspor dan perlambatan di dalam negeri dengan melemahnya impor.

“Adanya perkiraan indeks economic optimism AS akan mengalami kenaikan memberikan sentimen positif pada laju dolar AS dan Rupiah pun kembali terkena imbasnya. “Tetapi, masih adanya respons positif terhadap rilis data ekonomi Indonesia masih dapat menahan pelemahan tersebut,” papar dia.

Rilis kenaikan chain store sales, redbook, construction spending, dan ISM New York Index memberikan sentimen positif pada dolar AS. “Rupiah masih melanjutkan pelemahan hingga level psikologis 12.300 telah terlewati,” tuturnya.

Sentimen dari berbalik naiknya harga saham-saham produsen dan kenaikan data ISM non manufacturing PMI memberikan sedikit pandangan bahwa ekonomi AS akan segera pulih, meski bertahap. “Di lain hari, meski laju Yen masih bergerak melemah dan dolar AS terus menunjukkan apresiasinya, laju rupiah mampu bergerak menguat setelah memanfaatkan penguatan Euro terhadap dolar AS,” papar dia.

Di sisi lain, sebagian pelaku pasar juga memanfaatkan penguatan euro untuk trading buy dan profit taking pada dolar AS meski tidak terlalu signifikan. “Sebab, dolar AS masih mendapat katalis positif dari sentimen rilis lebih rendahnya initial jobless claim AS dari perkiraan,” imbuhnya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*